LS: Dalam bentuk apa dan gaya apa program Phoenix hari ini hidup di tanah Amerika?
DV: Karl Marx telah menjelaskan 150 tahun yang lalu bagaimana dan mengapa kapitalis memperlakukan sama semua pekerja, baik di dalam maupun luar negeri. Karena kapitalisme berevolusi dan memusatkan kekuatannya, karena memburuknya iklim, karena kesenjangan antara orang kaya dan miskin, dan karena sumber daya semakin langka, pasukan kepolisian Amerika mengadopsi strategi “anti-teror” dan taktik gaya Phoenix untuk digunakan melawan penduduk sipil. Pemerintah telah memberlakukan hukum “penahanan administratif”, yang merupakan dasar hukum bagi operasi bergaya Phoenix, jadi penduduk sipil dapat ditangkap atas dicurigai menjadi ancaman bagi keamanan nasional.
Phoenix merupakan sebuah metode birokratik yang melibatkan badan-badan koordinasi dalam pengumpulan intelejen dengan mereka yang melakukan operasi “anti-teror”, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri telah mendirikan “pusat gabungan” berdasarkan model ini di seluruh negara bagian. Jaringan informan dan operasi psikologis yang diterapkan pada rakyat Amerika juga telah menyebar sejak 9/11. Ini semua dijelaskan secara detail di buku saya, The CIA as Organized Crime.
LS: Apa pentingnya media mainstream bagi persepsi publik tentang CIA?
DV: Itu merupakan fitur yang paling penting. Guy Debord mengatakan bahwa kerahasiaan mendominasi dunia, terutama sebagai rahasia dominasi. Media mencegah anda mengetahui bahwa anda sedang didominasi, dengan menyimpan rahasia-rahasia CIA. Media dan CIA adalah hal yang sama.
Apa yang FOX dan MSNBC miliki kesamaan ialah bahwa, dalam masyarakat kapitalis yang bebas, berita merupakan komoditas. Outlet-outlet berita menarget pendengar demografis untuk menjual produk. Itu semua merupakan berita palsu, sejauh ini masing-masing outlet menutupi presentasinya dari berita yang memuaskan pelanggan. Tetapi ketika sampai pada CIA, itu tidak hanya palsu, itu racun. Hal ini merubuhkan institusi demokratis.