Dalam perserikatan dengan Hamid Karzai bersaudara, Sherzai memasok CIA dengan jaringan informan yang menarget rival bisnis mereka, bukan Taliban. Seperti yang Anand Gopal ungkap dalam “No Good Men Among the Living”, akibat dari tips ramah Sherzai, CIA secara sistematis menyiksa dan membunuh pemimpin Afghanistan paling berpengaruh dalam serangkaian serangan ala Phoenix yang meradikalisasi rakyat Afghanistan. CIA memulai perang sebagai dalih pendudukan dan penjajahan yang berkepanjangan.
Sebagai balasan atas pelayanannya, Sherzai menerima kontrak pembangunan pangkalan militer pertama AS di Afghanistan, berserta sejumlah besar monopoli narkoba. CIA mengatur agar para penguasa obat-obatan Afghanistan terbebas dari daftar Badan Anti Narkoba Amerika (Drug Enforcement Administration)/DEA. Semua ini didokumentasikan dalam buku Gopal. Para petugas CIA yang bertugas dengan girang melihat tingkat kecanduan melonjak diantara pemuda-pemuda Afghanistan yang orang tuanya terbunuh dan mereka yang pikirannya telah dirusak oleh 15+ tahun agresi AS. Mereka tidak peduli kalau obat-obatan mencapai kota dalam Amerika, untuk semua alasan ekonomi, sosial dan politik yang dikutip diatas.
Perdagangan narkoba juga memiliki “potensi Intelijen”. Petugas CIA memiliki penyesuaian dengan para panglima Afghanistan terlindungi yang mengubah opium menjadi heroin dan menjualnya pada rakyat Rusia. Hal ini tidak berbeda dari polisi yang bekerja dengan Mafia pedagang narkoba di Amerika; ini merupakan penyesuaian dengan musuh yang menjamin keamanan politik golongan penguasa. Akomodasi ini berdasarkan fakta bahwa kejahatan tidak dapat diberantas, hanya bisa dikelola.
CIA memiliki wewenang untuk bernegosiasi dengan musuh, tetapi hanya jika jaringannya aman dan dapat disangkal. Ini terjadi pada skandal Iran Contra, ketika Presiden Reagan memenangkan rasa cinta rakyat Amerika dengan berjanji untuk tidak bernegosiasi dengan teroris, sementara pemerintahan bermuka duanya secara rahasia mengirim petugas CIA ke Teheran untuk menjual rudal-rudal ke Iran dan menggunakan uangnya untuk membeli persenjataan.