Eramuslim.com – Upaya China untuk meningkatkan pengaruhnya di kawasan Timur Tengah semakin jelas terlihat setelah negara itu menjadi tuan rumah pertemuan dua faksi politik Palestina yang kerap berselisih yakni Fatah dan Hamas.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian pada Selasa (30/4) mengatakan bahwa kedua pihak telah tiba di Beijing awal pekan ini dan siap menggelar dialog yang mendalam dan jujur.
“Fatah dan Hamas telah menyatakan kesediaannya untuk mengupayakan rekonsiliasi melalui dialog pada perundingan persatuan di Beijing,” ungkap Jian, seperti dimuat The Epoch Times.
China mengakui Hamas sebagai otoritas pemerintahan yang sah di Jalur Gaza, meskipun kelompok tersebut berstatus teroris di antara negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Sementara Fatah adalah faksi terbesar Organisasi Pembebasan Palestina, yang diakui oleh banyak negara sebagai satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina.
Namun, Fatah saat ini hanya memerintah sebagian besar wilayah Palestina di Tepi Barat, setelah diusir dari Gaza selama perang singkat dengan Hamas pada tahun 2006 dan 2007.
Kedua faksi tersebut tidak lagi terlibat konflik terbuka satu sama lain, namun gagal menyelesaikan perselisihan politik mereka atau bersatu dalam satu otoritas pemerintahan tunggal untuk rakyat Palestina.
Upaya China memediatori dua kelompok tersebut mencerminkan ambisi mereka untuk memposisikan diri sebagai alternatif dari Amerika Serikat yang semakin kehilangan pengaruhnya di Kawasan Timur Tengah, khususnya sejak Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.
Hal serupa terjadi tahun lalu ketika Beijing menjadi tuan rumah pembicaraan antara Arab Saudi dan Iran. Kedua negara besar tersebut kemudian sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik.
(RMOL)