Eramuslim.com – Sejumlah orang Mongolia di China bagian utara melakukan aksi protes besar-besaran atas perubahan kurikulum sekolah yang menghapuskan bahasa Mongolia dari mata pelajaran inti.
Mulai 1 September, pedoman baru di wilayah Mongolia Dalam yang dikelola China mengharuskan mata pelajaran sekolah dasar dan menengah, termasuk sejarah hingga politik, menggunakan bahasa Mandarin.
Perubahan tersebut membuat etnis Mongolia geram. Direktur Enghebatu Togochog mengatakan, mereka yakin perubahan kurikulum tersebut dilakukan oleh Beijing untuk menghapus budaya Mongolia.
Sebagai aksi protes, Reuters pada Rabu (2/9) melaporkan, para orangtua menarik anak-anaknya dari sekolah.
Dari video yang diedarkan oleh Pusat Informasi Hak Asasi Manusia Mongolia Selatan yang berbasis di New York, terlihat kerumunan siswa dan orangtua yang marah berkumpul di luar sekolah untuk memprotes perubahan kurikulum.
Dalam keterangannya, pusat tersebut menyebut jumlah pengunjuk rasa mencapai ribuan. Namun angka tersebut belum dapat divalidasi.
Video lainnya menunjukkan, pihak berwenang memberlakukan jam malam di Kota Lubei, bagian timur wilayah tersebut.