Eramuslim.com – Peningkatan hubungan luar negeri yang tengah diupayakan China dengan Rusia dan negara-negara Barat tidak bisa dilakukan secara bersamaan.
Pendapat itu disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Vedant Patel dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP pada Jumat (17/5).
Menurut Patel, China tidak bisa melakukan dua hal yang bertentangan secara bersamaan. Jika ingin dekat dengan Eropa, maka Beijing harus menjauh dari Rusia yang dianggap sebagai musuh bersama dan ancaman keamanan kawasan.
“Republik Rakyat China tidak bisa menikmati kuenya dan memakannya juga,” ujar Patel mengutip sebuah perumpamaan.
“Mereka tidak bisa melakukan dua hal dan ingin memiliki hubungan (yang lebih baik) dengan Eropa dan negara-negara lain, sekaligus terus memicu ancaman terbesar terhadap keamanan Eropa dalam jangka waktu yang lama,” tambahnya.
Pernyataan Patel dikeluarkan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Beijing dan menemui rekannya Xi Jinping pada Kamis (16/5).
Kunjungan itu menjadi sorotan karena dilakukan pertama kali setelah Putin dilantik sebagai presiden dan Xi yang baru saja menyelesaikan tur diplomatik ke Uni Eropa.
Amerika Serikat menuduh China mengirimkan senjata ke Rusia. Menurut Patel dukungan Beijing terhadap industri pertahanan Moskow tidak hanya mengancam keamanan Ukraina, tetapi juga mengancam keamanan Eropa.
(RMOL)