Charlie Hebdo Rayakan Gempa Turki Dengan Kalimat Menyakitkan, Islamofobia!

eramuslim.com – Sikap Islamofobia kembali ditunjukkan oleh majalah Perancis Charlie Hebdo yang malah merayakan terjadinya Gempa di Turki dengan kalimat menohok.

Dalam akun media sosialnya, Charlie Hebdo mengatakan bahwa dengan adanya gempa di Turki, maka sudah tidak perlu lagi repot untuk menghancurkan negara Timur Tengah itu.

“Tank tidak lagi dibutuhkan,” ujar Charlie Hebdo, dilansir dari akun Twitter @Charlie_Hebdo_, Rabu 8 Februari 2023.

Mendengar kalimat tersebut, seluruh umat Islam di dunia mengecam tindakan majalah yang pernah menghina Nabi Muhammad SAW tersebut.

Berbagai pemuka agama turut menyampaikan amarahnya terhadap majalah yang berdiri pada tahun 1970 ini.

“Mengejek kematian ribuan Muslim adalah puncak dari bagaimana Perancis yang selama ini selalu merendahkan Islam,” kata Ustadz Omar Suleiman, dilansir dari Twitter @omarsuleiman504.

“Ini adalah contoh rasisme yang dilakukan kaum kulit putih yang malah merayakan kematian umat Islam,” tutur pengacara HAM Qashim Rashid, dikutip dari Twitter @QashimRashid.

“Menjijikan. Majalah Perancis Charlie Hebdo mempunyai kemerdekaan untuk mengejek Islam, para nabi serta korban bencana alam,” ucap wartawan Robert Carter, melansir Twitter @Bob_cart124.

“Setiap Muslim yang mengutuk konten kebencian Hebdo dicap sebagai ekstremis,” lanjutnya.

Sebagai informasi, pada Senin 6 Februari 2023, Turki diguncang gempa bumi dengan kekuatan sebesar 7,8 skala richter

Beberapa saat kemudian, Turki kembali dilanda gempa bumi secara terus-menerus dengan magnitudo 7,8, 6,7, serta 7,5.Adapun faktor gempa bumi yang terjadi pada saat pukul 4 pagi dan mayoritas warga Turki masih tertidur lelap membuat mereka tidak berhasil menyelamatkan diri dari rumahnya.Lebih lanjut, berdasarkan pengamatan Imperial College London, gempa di Turki pada Senin lalu sama dengan kejadian pada bulan Desember 1939.

Melansir AFP News Agency, total korban jiwa dalam gempa bumi di Turki hingga saat ini sebanyak 7.926 orang.

Warga Turki yang dinyatakan meninggal dunia sudah mencapai 5.894 jiwa.

Sedangkan di Suriah, korban tewas berjumlah 2.032 orang. (Sumber: Terkini)