Cegah Mujahidin Sunni Berdatangan Ke Irak Dan Suriah, Hassan Nasrallah Sebut Konflik Irak Dan Suriah Bukan Perang Antara Sunni Dan Syiah

Lebanon's Hezbollah leader Hassan Nasrallah addresses supporters during a religious ceremony in BeirutPemimpin tertinggi kelompok Syiah Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, mengatakan bahwa konflik yang kini melanda wilayah Suriah dan Irak adalah konflik politik, bukan konflik sektarian antara Sunni dan Syiah.

Dalam pidato peringatan malam Asyura (tanggal sepuluh bulan Muharram) di pinggiran selatan Beirut pada Senin (03/11) kemarin, Hassan Nasrallah mengatakan “mereka salah telah menganggap konflik yang terjadi di Irak dan Suriah adalah konflik sekterian antara Sunni dan Syiah,” seperti dilansir kantor berita AFP.

“Apa yang sedang terjadi di kedua negara tersebut adalah perjuangan politik rakyatnya untuk menentukan masa depan mereka,” tambah Nasrallah.

Menurutnya perjuangan milisi Hizbullah di Suriah adalah untuk berperang melawan kelompok ekstrimis yang ingin menghancurkan semua orang, “dan kami tidak berperang dengan kelompok Sunni,” ujarnya.

Sementara itu sejumlah pengamat politik menyatakan bahwa pidato pemimpin tertinggi Hizbullah tersebut adalah upaya untuk mengalihkan wacana perang yang terjadi di Suriah dan Irak adalah antara kelompok Sunni dan Syiah.

Menurut mereka ini dilakukan Nasrallah untuk mencegah kedatangan para mujahidin Sunni yang terus bertambah untuk ikut berperang melawan kelompok Syiah di Irak dan Suriah. (Rassd/Ram)