Komunitas Eramuslim regional Bandung menyelenggarakan mabit (malam bina iman dan taqwa), yang berlangsung di Pusda’i Bandung, pada 12 Mei lalu, dan dihadhiri oleh Ustad Saiful Islam dan Ustad Fathuddin Ja’far. Acara itu berlangsung dengan penuh kekhusukkan, dan para hadirin mengikuti apa yang disampaikan oleh kedua pembicara itu.
Waktu itu, memang menjelang liburan esoknya, sehingga dimanfaatkan untuk mengadakan mabit, dan ini merupakan ac ara mabit pertama, sejak Ustad Saiful Islam dipecat dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Suasananya tentu agak lain, bila dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya, terutama partisipasi jamaah, yang relatif sedikit, hanya sekitar 400 peserta. Biasanya ribuan jamaah yang hadir. Tetapi, sejak Ustad Saiful Islam tidak lagi menjadi kader PKS, partisipasi jamaah yang memang sebelumnya yang hadir itu, tak lain para kader PKS.
Begitu pula pengajian/pendidikan al-Qur’an, yang ada di Jalan Pahlawan, yang siswanya cukup banyak, setidaknya menurut Ustad Saiful Islam hampir mencapai 1.200 murid setiap pekannya dan dengan sekitar 20 gurunya, semuanya hijrah dari lembaga Maqdis (Ma’had Al-Quran dan Dirosah Islamiyah), yang dipimpin Ustad Saiful Islam, dan pindah ke lembaga baru yang bernama Tarqiy (Tarbiyah Qur’an) yang dikelola kader-kader PKS. Lebih lanjut, gurunya pun yang tinggal hanya satu orang, yang berasal dari Persis Bandung.
Tetapi, Ustad Saiful Islam tetap bersyukur, dan akan tetap melanjutkan usahanya untuk mendidik umat memahami dan mengamalkan Qur’an. Karena, memberikan pendidikan dan pengajaran al-Qur’an sudah menjadi pilihan hidupnya. Betapapun, sekarang ini tidak seramai dahulu. Sedikit yang istiqomah, pasti akan menjadi banyak. Sedangkan banyak yang tidak istiqomah, pasti akan menjadi sedikit.
Sekarang diberbagai tempat Ustad Saiful Islam terus mengajar dan mendidik mereka dengan al-Qur’an, termasuk memberikan tuntunan Islam kepada umat, melalui radio, dan media lainnya. Tak henti-hentinya menyampaikan al-Qur’an, karena ini sudah menjadi tujuan hidupnya.
Semoga amal kebaikannya terus mengalir sampai hari akhir kehidupannya, dan mendapatkan jaza’ dari Allah Azza Wa Jalla, dan menjadikan umat yang memahami dan mengamalkan al-Qur’an. Wallahu’alam.