Hari Ahad kemarin di perumahan Wisata Cibubur, di tempat masjid Darussalam, berlangsung diskusi tentang pendidikan. Membandingkan dampak pendidikan sekuler yang sekarang ini, berlangsung di keluarga muslim. Karena banyak keluarga muslim, yang menyekolahka anak-anaknya di lembaga pendidikan sekuler. Tak urung akibat telah nampak dalam keluarga sehari-hari.
Buah pendidikan sekuler ini telah menjauhkan anak-anak dari Islam. Menjauhkan anak-anak dari nilai-niali Islam,yang seharusnya menjadi pegangan hidup mereka. Pendidikan sekuler sangat sedikit mengajarkan nilai-nilai Islam, yang sangat penting bagi kehidupan mereka. Sangat pantas banyaknya anak-anak keluarga muslim, yang akhirnya mengalami disorientasi ketika sudah menjadi dewasa. Mereka hanya menjadi ‘robot’, yang tidak lagi mengenal agamanya, dan bahkan tidak lagi memiliki komitment memperjuangkan dan menegakkan agamanya.
Ustad Ihsan Tanjung memberikan gambaran bahwa sistem pendidikan sekarang ini, tak lain, adalah sistem pendidikan dajjal. Sedangkan Ustad Fathuddin Ja’far memberikan gambaran tentang pendidikan Islam, yang konprehensif, dan tujuan akhir dari pendidikan Islam tercapainya kebahagian di akhirat. Keberbasilan seseorang itu dinilai apakah dia masuk surga atau tidak. Bukan banyak harta, pangkat, dan jabatan serta aksesoris dunia lainnya.
Eramuslim dan Lembaga An-Nahl, yang bergerak dibidang pendidikan bersama-sama menyelenggarakan diskusi, yang membahas tentang nilai-nilai pendidikan sekuler, dan membandingkan bagaimana ajaran Islam dalam bidang pendidikan. An-Nahl yang bergerak dibidang pendidikan yang ingin menggabungkan antara pendidikan Islam, yang berbasis al-Qur’an dengan pndidikan umum. An-Nahl ingin mendidik anak-anak untuk menghafal al-Qur’an dengan baik, tetapi di satu sisi juga memiliki pengatuan yang luas. Sekolah ini merupakan bentuk model ‘home scholing’, yang belakangan ini menjadi model dan alternatif sekolah yang ada.
Hadir dalam pertemuan sebagai pembicara adalah Ustad Ihsan Tanjung, Ibu Siti Aisah Nurmi, dan Ustad Fathuddin Ja’far. Acara yang berlangsung sejak pukul 9.00 pagi, sangat diminati oleh kalangan muslim. Terutama kalangan ummahat (ibu-ibu), yang nampak memenuhi ruangan masjid. Tidak kurang acara itu, yang hadir kurang lebih 4.00 muslim/muslimah.
Kegiatan ini akan terus berlangsung dalam rangka mencari solusi bagi masa depan anak-anak khususnya berkaitan dengan pendidikan mereka. Sehingga, anak-anak muslim menjadi orang-orang yang faham terhadap al-Qur’an, tetapi mereka juga memiliki pengetahuan yang luas.
KEM (Komunitas Eramuslim), rencananya akan menyelenggarakan kajian dan mabit, pekan depan di masjid Al-Ikhlas komplek perumahan Duta Indah, Pondok Gede, Bekasi yang akan menghadirkan Ustad Saiful Islam, Ustad Sigit Pranowo, dan Nurul Fajri al-Hafidz, yang akan mengisi acara tasmi dan qiyamul lail. Mari kita ramaikan acara mabit di masjid al-Ikhlas di Komplek Duta Indah ini. (m)