Cukup ramai yang hadir dalam kajian, hampir 300 ikhwan dan akhwat, beserta putra-putri mereka. Kajian yang berlangsung pada Ahad, 9 Mei, di Masjid BKN (Badan Kepegawaian Nasional) itu, memang mengambil tema tentang keluarga. Kedua pembawa acara Ustad Bendry dan Ustad Saiful Islam al-Mubarok, menyampaikan secara bergantian.
Ustad Bendry sebenarnya lebih fokus pada pola komunikasi antara orang tua dengan anak, dan menjelaskan tentang tipe-tipe keluarga, yang sebenarnya banyak di jumpai di masa kini. Tipe-tipe keluarga dan pola komunikasi yang kurang baik antara orang tua dan anak ini, yang melahirkan berbagai masalah dan ironi, sekarang ini, terutama dikalangan keluarga da’i. Dan, masalah yang berubah menjadi ironi inilah, yang harus diurai dan mencari solusi, termasuk diantara yang ditawarkan ada semacam sekolah pra-nikah, bagi ikhwan dan akhwat, yang mengarungi kehidupan baru, agar terhindar dari kemungkinan gagalnya dalam membina keluarga.
Tentu, yang paling menyedihkan adalah terjadinya trend terus meningkatnya dari tahun ke tahun angka perceraian di Indonesia. Dan, ini juga menimpa keluarga da’i. Tidak jarang keluarga da’I ada yang mengalami kegagalan dalam membina keluarga. Ada sebuah pernikahan yang sudah berlangsung lebih dari 20 tahun, dan mempunyai anak lebih dari lima orang, tapi kemudian gagal menjaga biduk bahtera keluarga. Semuanya harus ada solusi, agar soliditas keluarga da’I ini tetap utuh, dan tidak pecah, dan terjadi ironi.
Sementara itu, Ustad Saiful Islam, memberikan gambaran tentang keluarga para Anbiya’ (Nabi), yang tidak semuanya mereka sukses membina keluarga mereka. Salah satu diantaranya yang gagal, Nabi Nuh Alaihi Salam, yang gagal mendidik dan mengajak anaknya untuk beriman. Sampai-sampai do’anya pun di tolak oleh Allah Ta’ala, agar anaknya diselamatkan dari azab. Sebaliknya ada kisah sukses dalam membina keluarga, yaitu Nabi Ibrahim Alaihi Salam, dan melahirkan generasi Ismail, yang melanjutkan risalah tauhid, yang dibawa ayahnya.
Tantangan bagi keluarga muslim akan terus meningkat dan kualitasnya juga akan bertambah, dan ini memerlukan kemampuan bagi para muslim dan muslimah, dan lebih khusus para da’i.
Acara yang sama, KEM regional Bandung yang akan bekerjasama dengan Lembaga Al-Mahdisi, rencana acara ‘Mabit’ di Masjid Pusda’I Bandung, akan berlangsung pada tanggal 12 Mei, (Rabu malam), dan sebagai pembicaranya, Ustad Saiful Islam Mubarak dengan Ustad Fathuddin Ja’far.
Mari berpartisipasi bersama-sama dalam rangka menjalin ukhuwah dan meningkatkan iman serta ilmu. Redaksi.