Eramuslim tidak bertujuan untuk memecah belah umat, menghancurkan bangunan umat, dan membuat fitnah. Tidak ada sedikitpun terbetik tujuan seperti itu.
Situs ini lahir sepuluh tahun lalu. Para pendirinya ingin media ini sebagai wasilah untuk nashrul fikroh, penyebaran nilai-nilai Islam, informasi berita, serta bertujuan menjadi rujukan umat. Itu sekadar tujuan atau cita-cita.
Media ini diakui masih banyak kelemahan dan kekurangannya. Tentu meminta maaf kepada seluruh pembaca.
Ada rubrik dialog. Belakangan ini dinilai menjadi sangat negatif. Beberapa pembaca menginginkan agar rubrik ini diitutup dan disudahi.
Rubrik ini semata tujuannya ingin menjadi ajang silaturahim dan menciptakan komunitas. Saling mengenal, adanya interaksi ide/gagasan, pemikiran, dan solusi. Kemudian adanya kerjasama dan persaudaraan yang kokoh, serta itsar diantara para pembaca. Rubrik dialog ini bukan untuk menciptakan perpecahan, memojokkan, menghancurkan kelompok, golongan, atau partai tertentu. Tidak.
Rubrik ini semata-maa hanyalah wasilah yang digunakan untuk saling ingat-mengingatkan. Diantara sesama saudara muslim fillah.’ Wa tawas shaubil haq wa tawas shaubis shabr’.
Situs eramuslim tidak dalam posisi sebagai media yang sangat destruktif terhadap umat Islam. Media ini didedikasikan semata-mata dalam rangka untuk meninggikan agama Allah. Mengajak pembacanya hanyalah mencintai Allah semata. Tidak mencintai yang lainnya.
Eramuslim ingin mengajak pembaca untuk menjadikan Allah sebagai tujuan hidup, dan Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Salam sebagai suri tauladan, serta Al-Qur’an menjadi pedoman hidup. Bersikap baro’ (menolak) terhadap siapa saja dan apa saja, yang ingin menjadikan ‘ilah-ilah’ (tuhan-tuhan) sebagai sesembahan, selain Allah Azza Wa Jalla.
Media ini tidak dalam posisi untuk terus menerus menyebarkan permusuhan dikalangan umat. Seperti keberatan dan tuduhan diantara para pembaca. Sekali-kali tidak ada tujuan seperti itu. Media ini hanya menjadi pengingat diantara kita. Sesama muslim. Media ini bertujuan ini ingin menyatukan umat, dan men jadikannya dalam satu shaf.
Tentu, kita semua dalam bersaudara, dan kita semua menyembah Rabb yang sama. Seperti dikatakan oleh Imam Hasan Al-Banna, bahwa Ikhwan tidak dalam rangka membangga-banggakan kelompoknya, ini karena tujuan mereka adalah mengajak kepada Islam. Organisasi semata-mata hanyalah wasilah bukanlah tujuan. Wasilah untuk menegakkan agama (din) Allah.
Selanjutnya Imam Al-Banna menegaskan, “Kam minna wa laisa fiina, wa kam fiina wa laisa minna”. (Berapa banyak orang dari kita, tetapi belum termasuk golongan kita). Beliau berpesan kepada pengikutnya agar berpegang kepada prinsip, “Nata’awanu fimaa ittafaqnaa, wanataa’dzar fimaa ikhtalafnaa”. (Kita bekerjasama pada hal yang kita sepakati, dan bertoleransi terhadap hal-hal kita berbeda).
Karena itu, perbedaan sisi pandang dan berbagai ide, serta sikap untuk tidak saling menegasikan satu sama lain, tetapi harus menjadi faktor perekat. Wallahu’alam.