Pada Selasa (26/7) Rizal masih hadir sebagai bintang tamu di acara Indonesia Lawyers Club di TvOne. Di sana memang Rizal diundang untuk membahas tema siapa berwenang hentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta.
Rizal pun tak henti-hentinya menyerang Ahok. Bahkan, dia mengatakan, Ahok tak semestinya menyeret nama Jokowi di kasus reklamasi ini.
“Dia seret kaki Menteri Siti, tapi kan enggak kena, sekarang dia seret kaki presiden. Janganlah presiden diseret-seret, kasihan presiden,” kata Rizal di acara diskusi tersebut.
Bahkan dalam acara itu Rizal Ramli dengan sangat lugas membongkar gaya Ahok yang mempraktikkan cara-cara orde baru dalam menggalang dana politik, dengan membuat dana off-budget, yang dulu dikenal sebagai ‘dana non-budgeter’ sebagaimana terjadi di Bulog (dan Pertamina), yang diberangus Rizal Ramli saat menjabat Kabulog (1999).
Adhie Massardi mengaku tidak kaget dengar pencopotan Rizal Ramli. Karena sejak masuk kabinet Rizal Ramli memang jadi gangguan serius bagi mereka yang memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, demi keuntungan bisnis keluarga dan kroninya. Makanya dengan berbagai cara mereka menekan presiden untuk menyingkirkan Rizal dari Istana, menurut Adhie.
Yang membuat Adhie heran adalah, hingga detik-detik terakhir menjelang tampil di acara ILC, kabar yang beredar di masyarakat, reshuffle kabinet yang akan diumumkan presiden dalam waktu dekat Rizal Ramli diproyeksikan menempati posisi Menko Ekonomi yang semula dijabat Darmin Nasution.
“Meskipun tidak tertarik mengikuti isu reshuffle kabinet karena ini terlalu elitis dibandingkan kenyataan kehidupan rakyat yang semakin melarat, saya tidak menyanggah kemungkinan Rizal Ramli pindah posisi ke Menko Ekonomi. Karena, menurut cerita Rizal Ramli, dalam beberapa hari terakhir Joko Widodo banyak bertanya soal bagaimana mengatasi perekonomian nasional yang kian tidak menentu,” ujar Adhie.