Bob baru mengetahui bahwa temannya ternyata seorang Muslimah yang melarang dan menghindari tempat-tempat seperti pesta dan sebagainya. Bob lalu mencari tahu tentang Islam dan membeli terjemahan Al-Quran dari uang orangtuanya.
“Dari situ saya memutuskan untuk membaca quran, membeli terjemahannya dengan uang orangtua saya. Jadi saya mulai belajar lebih banyak tentang Islam dan saya jadi tahu dunia itu tidak seperti yang saya harapkan,” imbuhnya.
Semakin dibaca Bob semakin yakin Islam agama yang benar. Ia pun merasakan bahwa sejak kecil ia merasa Islam sudah menjadi bagian dari dirinya. Dan dia pun bersyahadat masuk Islam usai mempelajari Islam.
“Bahwa saya dibesarkan untik percaya perintah pertama yang ada di alkitab adalah tuhan. Tuhanmu adalah satu. Itu adalah asyhadu an-laa ilaaha illallaah. Jadi aspek ini saya terus membaca dan mengatakan “ini adalah saya”. Ini adalah apa yang sudah saya percayai sepanjang hidupku,” tuturnya.
“Saya juga membaca tentang yesus, yang ternyata dia hanya seorang nabi. Dia salah satu pria terbaik yang pernah berjalan di bumi ini. Tapi dia hanya nabi bukan Tuhan,” jelasnya lagi.
“Lalu saya bertemu wanita berhijab dan saya bertanya dimana mesjid terdekat dan dia memberitahu saya. Akhirnya saya berjalan ke mesjid mengajukan pertanyaan dan belajar banyak tentang Islam. Sampai saya sadar ini adalah saya, saya sudah percaya ini sepanjang hidup saya. Saya hanya belum tahu namanya,” kenang Bob.