Pemerintah Mesir menyatakan bahwa pihaknya akan melatih polisi dan tentara Libya untuk memerangi terorisme dan mengamankan perbatasan kedua negara secara bersama.
Dalam penyataan kepala pemerintah Libya, Abdullah Tsani, dalam kunjungan ke ibukota Kairo mengatakan “negara kami sedang menghadapi terorisme, dan kami membutuhkan persiapan dan pelatihan agar dapat mampu menghadapi terors yang menyebar di negara kami.”
Sementara itu Perdana Menteri Mesir, Ibrahim Mahlab, mengatakan “kami akan memulai kerjasama pelatihan tentara serta polisi Libya, selain kerjasama keamanan di perbatasan kedua negara.”
Tercatat kedua negara memiliki panjang perbatasan sekitar 1.115 kilometer, yang membuatnya lebih mudah bagi para pemberontak untuk menyebrang diantara kedua negara.
Pasca lengsernya Kolonel Muammar Gaddafi pada 2011 lalu, Libya mengalami krisis keamanan setelah pasukan loyalis Mayjen Khalifah Haftar menyatakan memberontak dan ingin menghabisi faksi-faksi Islam bersenjata seperti yang terjadi di Mesir. (Bbcarabic/Ram)