Boikot Yahudi, Pemerintah Beijing Minta Zionis Israel Tidak Tempatkan Pekerjanya Di Wilayah Palestina

A picture taken from the Israeli settlement of Elazar on May 31, 2015, shows a general view of the settlement Rosh Tzurim, an Israeli settlement and a religious kibbutz, established near the Palestinian West Bank of Hebron. AFP PHOTO / THOMAS COEX        (Photo credit should read THOMAS COEX/AFP/Getty Images)
A picture taken from the Israeli settlement of Elazar on May 31, 2015, shows a general view of the settlement Rosh Tzurim, an Israeli settlement and a religious kibbutz, established near the Palestinian West Bank of Hebron. AFP PHOTO / THOMAS COEX (Photo credit should read THOMAS COEX/AFP/Getty Images)

Eramuslim – Pemerintah Cina menegaskan akan menghentikan pengiriman tenaga kerja konstruksinya ke wilayah Palestina yang tengah dijajah Zionis-Israel, jika Zionis-Yahudi tersebut terus memperkerjakan mereka di wilayah di Tepi Barat yang diduduki.

Seperti dilansir Sky News Arab dari seorang pejabat Zionis Isrel yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, “Kami sedang melakukan negosiasi dengan Cina mengenai kedatangan ribuan pekerja tambahan untuk mempercepat proses pembangunan di Tepi Barat.”

Pejabat tersebut menambahkan, “Akan tetapi permintaan Beijing untuk tidak memperkerjakan warganya di daerah Palestina di wilayah Tepi Barat menjadikan negosiasi keduanya macet.”

“Saya menekankan bahwa ini tidak ada hubungannya dengan kampanye boikot internasional yang diluncurkan oleh organisasi non-pemerintah untuk mengutuk pendudukan Israel dari tanah Palestina,” ujar pejabat tersebut.

Pemerintah Zionis Israel menyatakan keinginannya menambah 8 ribu pekerja asal Cina di sektor konstruksi, dan kemudian menjadi 15 ribu pekerja untuk mempercepat pekerjaan konstruksi dan mengurangi biaya. (Skynewsarab/Ram)