Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan keprihatinan atas seruan boikot akademik Asosiasi Studi Amerika terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina.
Tel Aviv menyebut para akademisi Amerika yang mendukung boikot akademik terhadap Israel pada pertemuan akademik terbesar di Amerika Serikat, sebagai golongan ‘sayap kiri radikal’.
Menurut pemerintah Israel, keputusan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Studi Amerika (ASA) hanya bersifat simbolis, karena tidak bisa memaksakan hasil keputusan tersebut kepada para anggotanya yang berjumlah sekitar lima ribu orang, maupun kepada institusi Amerika lainnya.
Langkah ASA menjadi perhatian serius pemerintah Israel, terlebih aksi boikot tersebut dapat memberi jalan untuk melakukan upaya boikot massal seperti yang terjadi di Eropa.
Uni Eropa telah mengambil sikap lebih tegas dengan melarang bantuan dana Uni Eropa dalam rangka pembiayaan penelitian ilmiah Israel, akibat pembangunan pemukiman illegal Israel di wilayah Tepi Barat.
Sebelumnya sebanyak sebanyak 66 % dari 1.252 anggota ASA memutuskan untuk melakukan aksi boikot akademis terhadap Israel, pada hari Senin (16/12) kemarin. (skynewsarabia/lndk)