Bocornya Dokumen Pentagon Ungkap Keterlibatan Israel dalam Perang Ukraina

Pentagon | History & Features | Britannica

Eramuslim.com – Isu bahwa Israel terlibat dalam pasokan senjata ke Ukraina mungkin akan bisa dibuktikan seiring dengan bocornya dokumen tentang skenario aliran pasokan senjata yang meluas di internet baru-baru ini.

Salah satu dokumen Pentagon yang bocor berjudul “Israel: Jalan untuk Memberikan Bantuan Mematikan ke Ukraina,” mengungkapkan bahwa Israel dapat memasok Ukraina dengan senjata mematikan.

Dokumen tersebut menilai bahwa Israel hanya akan memberi Ukraina senjata jika hubungan diplomatik dengan Rusia berada pada titik krisis, baik dari hubungan Rusia dengan Iran atau jika pesawat Israel akan dirusak oleh sistem pertahanan Rusia di Suriah.

NBC News melaporkan, dokumen 28 Februari bertanda “rahasia”, memaparkan bagaimana Israel memberikan bantuan militer ke Ukraina, serta jenis senjata yang dapat dikirimkan ke Kyiv.

Dokumen itu juga menyebut skenario “Model Turki”, di mana Israel akan memasok sistem pertahanan melalui pihak ketiga sambil tetap mendukung dialog antara Ukraina dan Rusia.

Skenario lain yang diangkat oleh dokumen tersebut adalah AS bekerja sama dengan tuntutan Israel untuk mempersiapkan tindakan terhadap Iran guna menekan Israel agar memberikan senjata kepada Ukraina.

Di antara senjata Israel yang tercantum dalam dokumen yang mungkin bisa dikirim ke Ukraina adalah rudal Barak 8, sistem pertahanan udara Spyder, dan rudal anti-tank Spike.

Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh menyatakan bahwa Departemen Pertahanan AS terus meninjau dan menilai validitas dokumen berfoto yang beredar di situs media sosial itu.

Ia mengatakan, upaya antarlembaga telah dilakukan yang fokusnya adalah menilai dampak dari bocornya dokumen-dokumen ini terhadap keamanan nasional AS dan sekutu.

Beberapa gambar dari dokumen yang bocor itu nampaknya telah direkayasa dan banyak diposting di Twitter dan Telegram. Disebutkan pula di dalam dokumen itu tentang rencana AS dan NATO untuk mempersiapkan angkatan bersenjata Ukraina untuk serangan balasan.

Sumber: rmol

Beri Komentar