Bingung Menentukan Kiblat di Tempat Baru, Ini Tipsnya!

Eramuslim – Kiblat berasal dari bahasa Arab yang berarti arah yang dituju bagi umat Islam untuk salat. Kiblat mengarah ke Kakbah yang terletak di Makkah, Arab Saudi.

Arah kiblat ini bisa kita temukan di setiap mushola maupun masjid di daerah sekitar. Bahkan di zaman yang sudah maju ini dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, hanya bermodalkan smartphone dan kuota internet, kita sudah bisa mengetahui arah kiblat dari posisi kita sekarang melalui aplikasi yang ada di smartphone kita.

Namun, bagaimana jika kita berada di tempat baru yang mana susah sinyal dan masjid maupun mushola pun susah ditemui?

Mengutip dari video ceramah Ustadz Adi Hidayat, beliau menjelaskan, jika kita berada dekat langsung dengan Kakbah, maka posisi kiblatnya langsung mengarah Kakbah. Apabila jauh dari Masjidil Haram, maka posisi kiblat minimal mengarah ke Masjidil Haram.

“Apabila semakin jauh, tidak pas ke arah Kakbah, karena tidak mudah menentukan langsung ke titik Kakbah, sepanjang menyentuh Masjidil Haram, maka sah hukumnya menjadi bagian dari Kiblat. Semakin jauh lagi, yang terpenting masuk wilayah Al Haram-nya, maka sah juga hukumnya,” ucap beliau.

Beliau juga menjelaskan apabila kita tidak mampu dan tidak tahu arah kiblat ke mana, dengan berikhtiar, maka ke mana kita menghadap, disitu sudah dinilai menghadap ke arah kiblat. Seperti pada firman Allah SWT pada surah Al-Baqarah ayat 115 yang berbunyi:

وَلِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ ۚ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: ” Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Menentukan arah kiblat dengan kompas dan matahari

Sejatinya cara menentukan arah kiblat bisa dilakukan dengan kompas. Ini merupakan cara yang ampuh.