Perekonomian dunia tidak hanya menunjukkan sedikit sekali tanda-tanda pemulihan, tapi kita juga terus melihat akhir era di Amerika—begitu setidaknya menurut seorang penulis dan ekonom asal Jerman, F. William Engdahl. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Russia Today, ia menyoroti dampak krisis yang menimpa Amerika dan Eropa.
Baru-baru ini kita telah melihat beberapa bank Amerika tak sesuai dengan perkiraan sama sekali. Bank-bank itu sudah bisa mencatat keuntungan lagi. Apakah krisis ekonomi dunia sudah bisa dikatakan berakhir?
Itu tidak berarti bahwa krisis sudah selesai. Saya memperkirakan bahwa sekitar 40% masih terjadi kebangkrutan di sektor real estat AS dan bank-bank tersebut.
Ketika kita berbicara tentang bank, kita bicara tentang tujuh atau delapan lembaga bank besar yang dilanda krisis berat dan bukan tentang puluhan ribu bank kecil di AS.
Jadi, menurut pendapat Anda, apakah terlalu dini untuk bersikap optimis?
Tentu saja sangat terlalu dini untuk bersikap optimis di Amerika Serikat. Amerika Serikat merupakan jantung dari masalah global, inti dari semua masalah. Dan deregulasi keuangan dan perbankan AS sejak akhir 1990-an adalah penyebab dari semua masalah itu.
Dan itu adalah dari proses yang sekarang apa yang saya sebut dengan sepuluh tahun neraka bagi AS. Ini lebih buruk daripada Depresi Besar (the Great Depression) pada tahun 1930-an bagi sebagian besar orang Amerika. Dan apapun yang dilakukan pemerintahan saat ini dan pemerintahan AS sebelumnya, hanya akan membuatnya lebih buruk bagi perekonomian yang sebenarnya.
Sekarang mari kita beralih ke Eropa Timur. Bisakah Anda memberikan gambaran tentang situasi di sana saat ini? Negara manakah yang paling terpengaruh?
Masalah di Eropa Timur merupakan masalah turunan dari kredit murah dari Wall Street selama tujuh tahun terakhir. Dan karena Federal Reserve (Bank Sentral) menurunkan suku bunganya setelah tahun 2002, hal itu menciptakan gelembung real estate dan hanya untuk memberi keamanan bagi bank-bank Wall Street. Suku bunga di seluruh dunia turun: suku bunga Eropa, dan sebagainya. Jadi, bank-bank di Eropa bisa meminjam uang yang sangat murah dan meminjamkan ke negara-negara seperti Polandia, Hungaria, atau Republik Ceko.
Jadi, menurut Anda, berapa lama lagi resesi akan segera berakhir?
Intinya adalah saat ini kita berada pada sebuah perubahan zaman yang menentukan. Ini adalah sesuatu yang mungkin terjadi setiap empat atau lima ratus tahun sekali. Ini bukan resesi yang kita alami sekali dalam satu dekade dimana kita hidup. Ini seperti krisis Kerajaan Inggris setelah Perang Dunia I. Tidak peduli apakah bahkan jika Yesus Kristus adalah Presiden AS saat ini, tak ada yang bisa ia lakukan untuk membalikkan resesi ini. Kita harus kembali mengatur segala sesuatunya dari awal lagi, karena kanker sistem keuangan ini telah tertanam begitu dalam sehingga menghancurkan teknologi industri di AS.
Mereka melakukan outsourcing manufaktur selama 25-30 tahun terakhir ke Asia, ke Eropa Timur, di seluruh dunia. Elite Amerika telah membusuk dari dalam mereka sendiri lebih dari 30-40 tahun terakhir sejak awal 1970-an.
Bagaimana dengan Presiden Barack Obama? Apakah menurut Anda dia adalah orang yang tepat dalam mengendalikan situasi ini?
Tidak. Dalam pikiran saya, dan saya mengatakan ini sebelum Barack Obama menjadi presiden, pembentukan kekuatan Amerika sejak era Abraham Lincoln, dengan pengecualian John F. Kennedy, tidak pernah membiarkan setiap calon presidennya benar-benar bisa mengendalikan Gedung Putih. Presiden Obama itu hanya ‘anggur lama dalam botol baru.’ (sa/globaliamagazine)