Konprensi pers terkait perayaan Hari Kemerdekaan Israel yang ke-63 di Jakarta yang sedianya dilaksanakan pada Kamis (12/5) di TIM pada sore hari dibatalkan oleh Samuel Dahana (ketua penyelenggara). Tapi, Eramuslim sempat berbincang dengan Samuel, pria yang sudah belajar tentang Israel sejak 1984, di sebuah café di TIM.
Eramuslim: Kenapa acara konpresnya tidak jadi?
Samuel Dahana: Karena kondisi yang tidak kondusif dan belum ada izin dari kepolisian, karena, tadi saya mau urus sudah kesorean. Rencananya besok pagi akan diurus.
Eramuslim: Apa alasan Anda merayakan hari kemerdekaan Israel?
Samuel Dahana: Pada dasarnya saya merayakan ini dengan maksud untuk persahabatan dan perdamaian bukan untuk memprovokasi umat lain. Saya ingin memperlihatkan toleransi yang ada di Indonesia pada acara ini sehingga mereka bisa mencontoh. Kiranya Israel dan Palestina bisa saling toleransi seperti kita. Acara ini bukan untuk agama tertentu saja, terbuka untuk seluruh warga Indonesia yang cinta sama Israel.
Eramuslim: Apakah acara ini diorganisir?
Samuel Dahana: O… bukan, saya sendirian, personal, individu. Kebetulan ada teman-teman yang mendukung, karena untuk perdamaian, kerukunan umat beragama.
Eramuslim: Bagaimana penilaian Anda terhadap Zionis?
Samuel Dahana: Berangkat dari teman saya sendiri bahwa Zionis itu ada dalam alkitab dan orang Nasrani setuju dengan zionis. Pada perkembangannya banyak juga warga Indonesia yang berhubungan dengan Israel, karena dari situ bisa diambil keuntungan. Seperti perdagangan.
Eramuslim: Bagaimana kalau tidak dapat izin dari polisi?
Samuel Dahana: Kalau seandainya polisi mencegahpun kita akan mengikuti polisi, tapi bukan berarti membatalkan.Kita nego, apakah tempatnya dipindah atau waktunya ditunda saya bersedia.
Eramuslim: Rencana tempat acaranya di mana?
Samuel Dahana: Nah ini, sampai sekarang belum putus, pertama masalah dana karena tempatnya mahal dan ada yang mau tempatnya dipakai dan ada yang tidak.
Eramuslim: Susunan acaranya apa saja?
Samuel Dahana: Upacara pengibaran merah putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan teks proklamasi dan Pancasila lalu pengibaran bendera Israel.
Catatan: Peringatan Hari Lahirnya Israel dilaksanakan pada Sabtu 14 Mei 2011.