Juru bicara resmi Brigade Izzuddin Al-Qassam, Abu Ubaidah, diwawancarai oleh Palestina Information Center. Ia menyatakan bahwa senjata Al-Qassam akan tetap ada selama pendudukan masih ada. “Senjata kami adalah senjata rakyat Palestina. Melucuti senjata kami berarti menyerahkan rakyat Palestina di ladang pembantaian Zionis Israel,” katanya. Ia juga menceritakan tentang kemungkinan peleburan Al-Qassam dengan tentara nasional Palestina. Berikiut petikannya:
Bagaimana masa depan Brigade Al-Qassam, sebagai sayap militer Hamas, saat situasi politik telah berubah seperti sekarang?
Sayap politik Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, akan tetap ada selama penjajahan masih berlaku. Kami akan tetap menjadi tameng pelindung untuk rakyat Palestina. Dan dengan izin Allah, kami akan selalu siap melakukan pembalasan atas semua serangan Zionis Israel, kapanpun. Brigade Al-Qassam akan tetap memelihara seluruh sarana dan persiapannya berikut para pejuangnya untuk upaya itu. Kami juga akan terus melakukan eksplorasi terhadap aksi-aksi serangan yang kami miliki serta melanjutkan upaya persiapan dengan keyakinan penuh, sesuai firman Allah swt. “ Dan persiapkanlah untuk mereka apa-apa yang kalian mampu dari kekuatan, dari kuda-kuda yang ditambat (untuk perang), yang dapat membuat takut musuh Allah, dan musuh kalian, dan yang selain mereka yang tidak kalian ketahui akan tetapi Allah mengetahui mereka…”
Menurut Anda bagaimana dengan ide peleburan kepada sayap keamanan pemerintah Palestina yang ditawarkan kepada Al-Qassam, apakah ada syarat-syaratnya?
Menurut kami, masalahnya bukan pada pasukan keamanan nasional pemerintah, tapi pada pilihan strategis politik yang akan dijalani dalam kepemimpinan pasukan itu. Pasukan nasional itu dahulunya berdiri dengan tujuan untuk kepentingan yang sesuai dengan kesepakatan yang zalim dan banyak dikendalikan oleh banyak tangan luar. Tapi jika terjadi reformasi yang menyeluruh dalam sayap keamanan itu di masa datang, tidak ada masalah bagi Al-Qassam untuk melebur. Kami harus menjadi unsur yang bisa memperbaiki dan membangun bukan unsur penghancur. Kemudian terkait peleburan sayap militer Hamas secara total ke dalam sayap keamanan nasional yang berarti pembubaran Al-Qassam, dan ini tidak mungkin terjadi karena kami akan tetap memelihara struktur sayap militer ini dalam situasi apapun dengan izin Allah, selama pendudukan masih ada di sini.
Belakangan ini banyak warga Palestina yang menanyakan, ke mana Al-Qassam, kenapa mereka terlihat diam terhadap serangan yang dilakukan Zionis terhadap rakyat Palestina, dengan apa mereka membalas serangan Zionis?
Jika pertanyaan itu disampaikan dari orang-orang yang sangat memperhatikan dan khawatir dengan masa depan perlawanan, kami menenangkan mereka dengan mengatakan bahwa Al-Qassam tidak pernah meninggalkan lapangan perlawanan. Al-Qassam tetap menjadi tameng utuh untuk melindungi mereka, memberi pelajaran pada Zionis sebagaimana yang selama ini mereka kenal dari Al-Qassam. Akan tetapi, perlu diketahui, bahwa aksi serangan itu akan dilakukanpada waktu dan tempat yang sesuai, termasuk dalam konteks merealisasikan kemaslahatan bagi bangsa Palestina.
Tapi jika pertanyaan itu disampaikan bagi orang yang menyepelekan aksi perlawanan, yang ingin mengaburkan dan menjelekkan persepsi tentang Al-Qassam, kami katakan kepada mereka, bahwa cara seperti itu tidak bisa dilakukan oleh orang yang mengatakan dirinya sebagai pejuang. Al-Qassam telah menjadi pionir dalam banyak sarana perlawanan yang kemudian digunakan juga oleh sebagian saudara-saudara kami yang melakukan perlawanan di kelompok lain. Ini termasuk hal yang membuat kami senang, semakin mendorong proyek perlawanan kami, dan memantapkan perlawanan di Palestina. Hamas masih akan tetap memelihara pola jihad dan perlawanannya di Palestina. Hamas bahkan telah mempersembahkan pemimpin tertingginya sebagai syuhada dan tahanan di jalan perlawanan. Sementara di sisi lain ada orang yang menghina pola perlawanan, mengecam aksi meraih syahid yang sangat heroik dan telah memberi pelajaran berharga untuk penjajah. Alhamdulillah, selama ini Brigade Al-Qassam selalu berada di barisan terdepan. Kami katakan kepada mereka bahwa perjuangan yang dilakukan Al-Qassam masih panjang. Tidak bisa menjatuhkan penilaian secara sepihak terhadap Al-Qassam dalam rangkaian waktu tertentu.
Secara realistik, mungkinkah Hamas menghimpun langkah perlawanan dan politik, lalu bagaimana Al-Qassam berinteraksi dalam tekanan internasional seperti sekarang?
Sudah sangat wajar, perlawanan, politik dan reformasi berjalan seiring sejalan. Target terpenting yang dikehendaki Hamas di parlemen adalah memelihara perlawanan untuk mewujudkan reformasi dan perubahan dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya dan lainnya untuk masyarakat Palestina. Rakyat tidak boleh menghadapi Zionisme sementara di sisi lain masih ada sebagian orang oportunis yang mengambil keuntungan, berbisnis di atas penderitaan rakyat, mengumpulkan harta untuk kepentingan pribadi di atas kefakiran dan ribuan pengangguran rakyat Palestina. Karena itu kami memandang, harus ada langkah penguatan dan pengokohan secara internal di dalam tubuh rakyat Palestina untuk melanjutkan perlawanan. Kami tidak melihat adanya benturan antara politik dan perlawanan yang selama ini ditempuh Hamas. Bahkan sebaliknya, kami malah melihat perpaduan secara utuh antara politik dan perlawanan itu harus dilakukan bagi bangsa manapun yang hidup di bawah penjajahan, otoritarianism, kezaliman. Hamas tidak mungkin melepas senjatanya dalam fase apapun dan di bawah situasi apapun. Karena senjata Hamas adalah senjata rakyat Palestina. Melepas senjata berarti menyerahkan rakyat Palestina untuk pembantaian oleh Zionis, membuang hak rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap musuh yang menyerangnya. Jadi, tidak boleh ada seorangpun yang memiliki pandangan bahwa Hamas akan melepas senjata dan tidak menggunakan lagi langkah perlawanannya.
Meskipun begitu, Hamas tetap akan mengetahui kapan dia akan menggunakan senjata, dalam situasi seperti apa, dan dalam waktu bagaimana sesuai sikon yang sesuai di setiap fasenya. Hamas tidak akan beraksi secara serampangan.
Tentang tekanan internasional, itu berlatar belakang paradigma Barat yang zalim dalam melihat penjajahan di Palestina oleh Zionis Israel. Kami tegaskan tidak akan tunduk pada tekanan yang memang tidak akan pernah berhenti itu.
Bagaimana Anda melihat hubungan antara Al-Qassam dengan unit perjuangan Palestina yang lain, khususnya Brigade Syuhada Al-Aqsha yang berada di bawah organisasi Fatah?
Kami masih tetap partner dalam perlawnaan dan jihad bersama seluruh anasir perlawanan di Palestina. Kemenangan kami adalah memantapkan prinsip perlawanan ini hingga ia menjadi perhatian banyak masyarakat dunia. Hubungan baik dengan seluruh kelompok perlawanan akan terus bertambah baik. Karena kami memililki prinsip bahwa kemenangan Hamas harus berwujud pada kemaslahatan semua pihak, semua kekuatan perlawanan di Palestina, tanpa kecuali.
Jika sekarang Hamas ditekan untuk mengakui Israel, dan diancam akan diisolir secara internasional jika tidak memenuhi tekanan itu, bagaimana pandangan Anda?
Tekanan itu adalah sikap yang tidak mungkin dipenuhi. Pengakuan terhadap Israel adalah masalah yang tidak mungkin terjadi. Penjajah mendirikan negara secara tidak legal dan tidak sah. Tidak mungkin jika negara itu kemudian diakui secara legal dan sah. Kami berinteraksi dengan masalah seperti itu, dalam kerangka bahwa kamilah pihak yang berhak atas tanah Palestina. Hamas tidak akan mengakui Israel dan tidak ada satupun orang yang berhak melakukan hal itu. Karena tanah Palestina adalah bagian yang tak terpisahkan dari tanah dunia Arab dan Islam. Menyerah dari Palestina atau memberikan sebagian Palestina adalah bagian dosa.
Semua orang memiliki hak hidup. Itu benar. Tapi tidak mungkin dibenarkan jika sekelompok orang merampas tanah orang lain untuk hidup di sana. Karenanya tidak ada hak Zionis untuk berdiri di tanah Palestina. Ini adalah hakikat yang tak bisa berubah, meskipun dunia mengakui Zionis Israel, kami tetap memandang masalah pengakuan terhadap Israel tidak mungkin dilakukan.
Terkait dengan ancaman isolasi dan embargo internasional jika Hamas tidak mengakui Israel, kami katakan, sesungguhnya Hamas dan rakyat Palestina memiliki dukungan dari dunia Arab dan Islam. Kami tidak mungkin menerima bantuan dana politik dari AS dan Barat untuk melindungi proyek Zionisme, dan menyepelekan agenda perjuangan Palestina. Kami yakin, bahwa akan banyak yang berpihak kepada kami. Mereka tidak akan menerima dengan penderitaan yang dialami rakyat Palestina. Karena mereka pasti akan menetapkan sikapnya, dan menunjukkan keinginannya secara merdeka lalu memilih siapa yang bisa mewakili aspirasinya.
Sejumlah media Israel menyebut Al-Qassam memiliki link dengan Hizbullah di Libanon, bagaimana menurut Anda?
Hubungan Hamas dengan Hizbullah adalah hubungan solidaritas, dukungan untuk memerangi pendudukan dan perampokan dunia Arab dan Palestina. Akan tetapi Al-Qassam berjuang di dalam batas wilayah Palestina, dan tidak ada koordinasi aksi dalam aksi-aksi militer dengan pihak luar. Baik dengan saudara kami di Hizbullah maupun kelompok lainnya. Semua aksi Al-Qassam adalah hasil perencanaan dan dilaksanakan oleh Al-Qassam dari dalam Palestina. (na-str/pic)