Aksi protes baru-baru ini di Iran telah gagal untuk mengubah situas politik. Meskipun demonstrasi yang berlangsung di negara-negara tetangga, dan Iran di tahun 2009, juga berlangsung gerakan protes besar-besaran.
Sesungguhnya bagiamana kekuatan oposisi di Iran? Apa tantangan tantangan yang dihadapi oposisi, dan apakah rezim Teheran akan bersikap lunak terhadap kelompok-kelompok oposisi?
Peyman Bagheri seorang blogger menulis artikel tentang pemerintah Iran, dan mengakibatka dia melarikan diri dari Iran, karena kekawatiran akan ditangkap dan dipenjarakan. Dia baru-baru ini berbicara melalui telepon dari Eropa dengan Asieh Namdar dari CNN.
Asieh Namdar: Apakah Anda terkejut dengan revolusi di Tunisia dan Mesir gagal mempengaruhi aktivis Iran untuk turun ke jalan seperti yang terjadi pada di tahun 2009?
Peymen Bagheri : Kenyataan pahit di Iran lebih karena disebabkan faktor ekonomi, tidak adanya lapangan pekerjaan yang cukup, dan tidak tercukupinya kebutuhan pokok rakyat. Kondisi perekonomian berantakan. Sulit bagi Iran membiarkan aksi aksi protes, dan akan berisiko terhadap kehidupan yang lebih luas. Sekarang bagiamana rezim pemerintahan Ahmadinejad ini dapat bertahan untuk hidup. Banyak yang hampir membuatnya menjadi putus asa. Sederhananya, situasi dan kondisi di Iran, sekarang ini tidak dapat dilepaskan dari situasi ekonomi global, tetapi juga tidak dapat dilepaskan dari faktor internal.
Gerakan oposisi masih berada di bawah tanah. Orang takut dengan kekerasan. Rakyat yang melakukan aksi protes takut dilemparkan ke dalam penjara. Aktivis menyebarkan pesan mereka melalui jaringan sosial. Akhir-akhir ini, mereka sudah mulai menulis slogan-slogan anti-pemerintah di dinding. Jadi untuk menjawab pertanyaan anda, gerakan oposisi yang ada, tidak terlihat oleh mata anda.
Asieh Namdar : Apa masalah terbesar dengan gerakan oposisi Iran?
Peymen Bagheri : Masalah terbesar adalah tidak ada pemimpin yang jelas yang bisa menyatukan dan membangkitkan motivasi semua orang. Bahkan di antara aktivis, tidak ada konsensus tentang bagaimana untuk mencapai tujuan. Tidak ada persatuan, tidak ada organisasi. Tetapi gerakan oposisi telah berhasil melalui beberapa cara. Rezim telah melemah, dan menghadapi krisis politik, sosial, dan ekonomi. Saya pikir ini hanya soal waktu bahwa rezim ini akan runtuh.
Asieh Namdar : Kapan Anda berpikir bahwa bisa terjadi?
Peymen Bagheri : Tidak ada yang tahu pasti. Sekarang kekuatan pemerintah Ahmadinejad menurun. Secara internal, ada banyak perpecahan dan pertikaian di antara para pemimpin tingkat tinggi. Sistem ini mulai berantakan dari dalam. Menurut pendapat saya, perubahan rezim di Iran tidak akan terjadi secara damai. Dalam kebanyakan kasus, rezim-rezim otokratis dan diktator tidak bisa berbagi kekuasaan dengan siapa pun. Mereka adalah paranoid, dan kecenderungan paranoia itu mengarah ke penindasan lebih yang keras lagi.
Asieh Namdar : Mengapa Anda melarikan diri dari Iran tahun ini?
Peymen Bagheri : Saya telah menulis lebih dari 50 artikel tentang pemerintah dalam dua tahun terakhir. Seseorang tidak mengalami seperti yang saya alami. Saya diancam melalui telepon. Orang yang menelepon itu mengatakan akan melaporkan saya kepada pemerintah, jika terus menulis. Saya tidak tahu siapa yang mengancam itu? Rumah saya berada di bawah pengawasan, saya takut menjadi target. Saya mengatakan kepada diri sendiri, , "Sudah waktunya untuk pergi."
Asieh Namdar : Buat surat terbuka melalui blog anda untuk kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Peymen Bagheri : Ini adalah salah satu posting melalui blog yang paling banyak dikunjungi, dan saya sudah pernah menulis. Saya mempertanyakan legitimasi kepemimpinannya, dan pelanggaran hak asasi manusia. Saya bertanya "Apa peran kepemimpin Anda?". Saya menulis tentang bagaimana rezim Ahmadinejad bisa memerintah dengan teror dan terus menciptakanketakutan, dan saya yakin ini tidak akan berlangsung selamanya, karena ia tidak memiliki orang-orang yang benar-benar setia sekarang?
Saya mendengar dari pengalaman seorang yang telah dipenjara selama 15 tahun, yang pahit. Dia di penjara. Blogger, jika tertangkap, biasanya bisa sampai 20 tahun. Antara 60 dan 70 blogger saat ini akan menghadapi penjara, dan sedang dalam proses persidangan.
Asieh Namdar : Media Iran memuji kejadian di Mesir – tetapi tidak menyebutkan protes di Suriah mengapa?
Peymen Bagheri : Iran dan Suriah adalah sekutu yang kuat. Iran tidak akan mengutuk tindakan kekerasan di Suriah, dan dalam hal ini bahkan mendukung rezim Bashar al-Assad. Kedua negara memiliki akar yang dalam, sangat dekat. Anda tidak akan menemukan berita tentang Suriah di TV yang dikelola negara, karena itu semua disaring. Mesir telah sangat dekat hubungan dengan Amerika Serikat, sehingga tidak mengherankan bagi Iran untuk mengkritik terhadap demonstran di Mesir yang dianggap sebagai "pahlawan."
Asieh Namdar : AS menuduh Iran membantu memadamkan protes Suriah. Apa yang perlu bagi kita untuk melihat perubahan yang damai menuju demokrasi sekuler di Iran?
Peymen Bagheri : Menurut pendapat saya, perubahan di Iran tidak bisa terjadi secara damai. Diktator akan berjuang mempertahankan kekuasaannya sampai akhir. Satu-satunya pilihan damai adalah reformasi dalam sistem. Tetapi reformasi yang sesungguhnya bisa berarti awal dari akhir untuk rezim ini. Inilah sebabnya mengapa pemerintah tidak dapat menerima segala jenis reformasi yang sejati. Ini akan membuka pintu untuk hal-hal yang lebih besar, mungkin pemberontakan lain.
Asieh Namdar : Apakah anda ingin kembali ke Iran suatu hari nanti?
Peymen Bagheri : Ya, tapi tidak sekarang. Mereka akan menangkap dan melemparkan saya di penjara. Rezim merasa terancam oleh blogger seperti saya, yang sedang menyebarkan pesan melalui kata-kata melalui blog. Mereka takut pengaruh pemikiran l mereka pada orang-orang yang sekarang menjadi pengikut mereka. Mereka melihat kita sebagai ancaman besar. … Selama pemerintah ini berkuasa, saya tidak akan melihat tanah air. Saya harus menambahkan empat dari blog saya benar-benar sebelum dihapus. Saya tidak dapat mengakses salah satu dari mereka. Bagi pemerintah, ini adalah bukti mutlak kesalahan saya. (mh/cnn)