Pemerintah Israel memutuskan pada hari Jumat untuk tetap memasang perangkat pemeriksaan di pintu masuk Masjid Al Aqsa, langkah ini telah menimbulkan ketegangan lebih lanjut antara pasukan Israel dan Palestina di Yerusalem.
Langkah-langkah keamanan ini diambil beberapa saat setelah keputusan pemerintah Israel pada Kamis malam, bahwa pemerintah tidak membatalkan keputusan polisi yang dikeluarkan awal pekan ini, untuk memasang perangkat detektor logam di gerbang masjid al aqsa.
Israel juga telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di Kota Tua Jerusalem pada hari Jumat dan bersiap menghadapi kemungkinan bentrokan dengan jamaah setelah keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak mencabut keputusan memasang detektor logam tersebut.
***
Langkah polisi Israel memasang perangkat ini datang setelah terjadi pembunuhan dua polisi di kompleks al-aqsa, dan sejak itu banyak kaum Muslim berdoa di jalan-jalan di dekatnya, menolak untuk menjalani pemeriksaan keamanan.
Dalam beberap kali bentrokan yang terjadi polisi sering menggunakan granat setrum, sedangkan rakyat Palestina yang melemparkan batu, rakyat Palestina menuntut agar detektor itu dicabut.
Para pemimpin agama dari faksi Palestina berkumpul di “hari kemarahan” untuk memprotes kebijakan keamanan baru, yang mereka katakan mengganggu hal-hal sensitif dalam perjanjian yang mengatur masjid Al-Aqsa selama beberapa dekade. (skynews/hr)
https://m.eramuslim.com/resensi-buku/konspirasi-penggelapan-sejarah-indonesia-eramuslim-digest-edisi-10.htm