Belanda Minta Turki Pulangkan Pengungsi Non-Suriah

Dutch Prime Minister Mark Rutte delivers a speech during a commemoration ceremony for the victims of the Malaysia Airlines flight MH17 that was shot down over Ukraine a year ago fight, on July 17, 2015 in Nieuwegein, near Utrecht. All 298 passengers and crew -- the majority Dutch -- died on July 17 last year when the Malaysia Airlines Boeing 777, on a flight from Amsterdam to Kuala Lumpur, was downed over rebel-held east Ukraine during heavy fighting between Kiev's armed forces and pro-Russian separatists. AFP PHOTO / POOL / FRANK VAN BEEK (Photo credit should read FRANK VAN BEEK/AFP/Getty Images)

Eramuslim – Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, meminta pemerintah Ankara untuk memulangkan dan mencegah setiap pengungsi non-Suriah yang memasuki Turki, dalam rangka mengurangi gelombang pengungsi ke Eropa.

“Sangat penting bagi Turki sebagai pihak pertama untuk mengembalikan setiap pengungsi non-Suriah yang memasuki wilayahnya,” ujar PM Mark Rutte dalam Konferensi  kerja sama antara negara-negara Uni Eropa di bidang imigrasi pada hari Senin (07/03).

PM Mark Rutte melanjutkan, “Pada akhirnya kami ingin melihat upaya serius pemerintah Ankara menghentikan aliran pengungsi ke Eropa dari bibir pantai Turki. Kami setuju dengan usul mereka untuk mengembalikan situasi di Suriah secara bertahap.”

Sehari sebelumnya PM Mark Rutte telah melakukan pertemuan ekslusif dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Turki Ahmed Davutoglu, membicarakan kondisi terkini krisis di Suriah, khususnya masalah arus pengungsi.