Bela Palestina, Ratusan Warga Yahudi Ditangkap Saat Aksi di New York

Sekitar 200 warga Yahudi ditangkap pihak kepolisian saat menggelar aksi damai membela Palestina di New York, Amerika Serikat, Jumat (27/10).

eramuslim.com – Sekitar 200 warga Yahudi ditangkap pihak kepolisian saat menggelar aksi damai membela Palestina di New York, Amerika Serikat, Jumat (27/10).

Mengutip Al Jazeera, mereka ditangkap saat hendak keluar dari Grand Central Station–lokasi unjuk rasa–menuju 42nd Street di Manhattan setelah pemerintah mengumumkan penutupan sementara stasiun.

Penangkapan ini salah satunya dikabarkan oleh kelompok Jewish Voice for Peace (JVP) yang mengorganisir aksi damai tersebut. JVP mengunggah sebuah foto dan video yang memperlihatkan para pengunjuk rasa dengan kedua tangan yang diikat di belakang.

“Ratusan Yahudi ditangkap dan sekutunya ditangkap dalam pembajakan massal terbesar yang pernah dilihat di NYC (New York City) dalam dua dekade,” tulis JVP dalam sebuah unggahan di Instagram.

Aksi damai tersebut sebelumnya memblokir jalur utama stasiun. Sebanyak 300 orang berkumpul di sana mendukung gencatan senjata yang menjadi resolusi PBB untuk konflik Israel-Hamas.

Seluruh massa kompak mengenakan kaus ‘Ceasefire now’ (Gencatan senjata sekarang) dan ‘Not in our name’ (Bukan atas nama kami) sambil membentangkan spanduk yang menyerukan kebebasan bagi warga Palestina.

Pada saat yang sama, para rabi menyalakan lilin Shabbat sambil membacakan doa Yahudi untuk mereka yang tewas atau yang dikenal kaddish.

“Di saat Shabbat biasanya adalah hari istirahat, kami tidak bisa beristirahat karena genosida sedang berlangsung atas nama kami,” kata Rabbi May Ye, dalam sebuah pernyataan yang dirilis penyelenggara, mengutip AFP.

“Kehidupan orang-orang Palestina dan Israel saling terkait, dan keselamatan hanya bisa datang dari keadilan, kesetaraan, dan kebebasan untuk semua,” lanjutnya.

Perang antara Hamas dan Israel yang pecah sejak 7 Oktober kian panas setelah Israel mengumumkan bakal mengintensifkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza pada Jumat malam.

Perang juga diperparah dengan putusnya saluran komunikasi, sehingga badan-badan kemanusiaan hilang kontak dengan staf mereka di Gaza. Koordinasi untuk akses bantuan pun sulit dilakukan.

Perang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 8.700 orang, dengan rincian 7.326 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 3 ribu anak tewas imbas konflik ini.

 

(Sumber: Cnnindonesia)

Beri Komentar