Begini Tanggapan Rusia soal Insiden Penembakan Trump

eramuslim.com – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menilai percobaan pembunuhan terhadap presiden atau kandidat presiden di Amerika Serikat (AS) sudah mengakar kuat. Hal tersebut disampaikan Zakharova menanggapi insiden penembakan Donald Trump saat berkampanye di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024).

Percobaan pembunuhan Trump menewaskan seorang peserta kampanye dan membuat dua orang lain luka parah. Trump sendiri mengalami luka ringan di telinga, sedangkan pelaku ditembak mati petugas.

Zakharova menilai penembakan ini terjadi karena politikus AS merawat kebencian terhadap lawan politiknya. Zakharova pun menyinggung banyaknya percobaan pembunuhan presiden atau kandidat presiden sepanjang sejarah AS.

“Dua bulan lalu, saya memperhatikan fakta bahwa AS benar-benar memelihara kebencian terhadap lawan politik, juga memberi contoh tradisi Amerika tentang percobaan pembunuhan presiden dan kandidat presiden,” kata Zakharova dikutip TASS, Minggu (14/7).

Sejak awal terbentuknya AS, tercatat sudah ada setidaknya 12 kali percobaan pembunuhan terhadap presiden atau kandidat presiden. Abraham Lincoln tercatat menjadi presiden pertama yang dibunuh pada 1865 silam.

Di lain sisi, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengaitkan percobaan pembunuhan Trump dengan upaya menggagalkan pencalonan politikus Partai Republik tersebut.

Meskipun demikian, Peskov menyatakan bahwa pemerintahan Joe Biden tidak terlibat dengan percobaan pembunuhan Trump.

“Setelah berbagai upaya mengeluarkan Trump dari arena politik, menggunakan peranti hukum, pengadilan, kejaksaan, upaya-upaya mendiskreditkan dan mencemarkan nama baik kandidat tersebut, jelas bagi pengamat luar bahwa hidupnya dalam bahaya,” kata Peskov dikutip Al Jazeera.

 

(Sumber: Kompas)

Beri Komentar