Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, memutuskan tidak langsung melakukan kerja sama dengan Presiden baru Mesir, Abdel Fatah Sisi, untuk melihat sejauh mana presiden Sisi mengimplementasikan nilai demokrasi di Mesir.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih hari Rabu (04/06) menegaskan adanya kekhawatiran AS mengenai pembatasan kebebasan dan berekspresi secara damai, dan meminta pemerintah Mesir untuk memastikan semua warga negara mendapatkan hak-hak tersebut.
Hubungan tegang antara Washington dan Kairo dimulai ketika tentara Mesir mengkudeta Presiden sah Mesir Mohamed Morsi pada tanggal 3 Juli 2013. Amerika mengancam akan menghentikan bantuan militer ke Mesir, serta menuntut kembalinya proses demokrasi dan penyelenggaraan pemilihan umum yang bebas.
Sisi terpilih menjadi Presiden baru Mesir setelah memenangkan pemilu dengan perolehan lebih dari 96% suara pada pilpres yang digelar pada 26-28 Mei lalu. (Alarabiya/ram)