Eramuslim – Setelah menerbitkan laman khusus berita berbahasa Arab untuk para pencari suaka asal Timur Tengah dan Afrika pada awal bulan September kemarin. Pemerintah Jerman kembali menerjemahkan sejumlah konstitusi negara ke dalam bahasa Arab, sebagai cara untuk mempermudah para pengungsi membaur dengan masyarakat.
Dalam keterangan wakil Parlemen Jerman Sigmar Gabriel kepada surat kabar Bild pada hari Rabu (30/09) kemarin mengatakan, “Kami telah menerjemahkan 20 pasal pertama dalam konstitusi Jerman untuk dapat membantu mereka berintegrasi ke dalam masyarakat.”
Sigmar Gabriel melanjutkan, “Mereka yang datang kesini bukan hanya harus belajar bahasa Jerman, akan tetapi juga mempelajari kebudayaan dan adat masyarakat disini.”
Menurutnya para pengungsi harus memahami adanya pemisahan antara agama dan pemerintah, hak yang sama antara laki-laki dan perempuan, dan hak homoseksualitas, hak dan kebebasan berekspresi, serta tindakan anti-Semitisme yang dilarang di negara ini.
“Saya yakin 10 ribu eksemplar pasal konstitusi yang telah disebar di pusat-pusat pengungsian dapat membantu mereka yang datang ke negara ini untuk belajar mengenai kebudayaan dan adat masyarakat Jerman,” ujar Sigmar Gabriel.
Tercatat sebanyak 270-280 ribu pengungsi telah tiba di Jerman hingga 30 September kemarin. (Rassd/Ram)