Bandara Uganda Diambil Cina karena Gagal Bayar Utang, Said Didu: Semoga Tidak Terjadi di Indonesia

Dalam utas Twitter, juru bicara UCAA, Vianney M Luggya mengatakan pemerintah Uganda tidak bisa menyerahkan aset nasional tersebut.

“Pemerintah Uganda tidak dapat memberikan aset nasional seperti itu. Kami telah mengatakannya sebelumnya dan mengulangi bahwa itu tidak terjadi,” tegasnya.

Luggya mengakui bahwa dana UCAA disimpan dalam rekening escrow (aset yang dipegang oleh pihak ketiga atas nama dua pihak lain selama proses transaksi).

Namun, menurutnya, hanya pemerintah Uganda yang memiliki kendali terhadap rekening tersebut.

Luggya juga menambahkan bahwa pinjaman dari Bank of Cina itu memiliki tenggang waktu 7 tahun.

Selama periode tersebut, katanya, Pemerintah Uganda hanya membayar bunga dan bukan jumlah pokok.

Artinya, masa tenggang belum berakhir, pemerintah Uganda juga belum gagal membayar pembayaran bunga.

Luggya pun meyakinkan bahwa Bandara Internasional Entebbe berada di tangan yang aman. [terkini]