Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki -moon menuduh tentara Sudan Selatan dan pasukan pendukung mantan Wakil Presiden Riek Machar mencuri bantuan pangan dan kendaraan yang digunakan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi.
Kantor pers PBB dalam pernyataan resminya pada Selasa (14/01) mengatakan “saya (Ban) turut berduka cita atas seluruh korban yang meninggal akibat perang saudara di Sudan selatan dan 200 orang warga sipil yang tenggelam di Sungai Nil Putih saat melarikan diri dari pertempuran di kota Malakal pada Selasa.”
Juru bicara pemerintah mengatakan bahwa sekitar 200 orang meninggal ketika mencoba melarikan diri dari baku tembak di kota Malakal yang menjadi pusat administrasi Upper Nile State.
Ban juga mengutuk pencurian kendaraan bantuan kemanusiaan beserta isinya oleh pasukan pemerintah dan pasukan anti-pemerintah. Tercatat lebih dari 400 ribu jiwa mengungsi akibat perang saudara ke kamp pengungsia PBB dan negara tetangga.
Krisis Sudan Selatan dipicu oleh pelengseran Wakil Presiden Riek Machar dan para menteri lainnya oleh Presiden Sudan Selatan Salva Kiir pada awal tahun ini. Para pemberontak yang dipimpin oleh Machar menuntut pembebasan 11 politisi yang dipenjarakan karena dituduh merencanakan kudeta.
PBB memperkirakan bahwa lebih dari 1.000 orang tewas dalam konflik bersenjata yang berlangsung sejak pertengahan Desember 2013 lalu. (Skynewsarabia/Ram)