Eramuslim.com – Sohida yang baru berusia delapan tahun, sedang berada di taman bermain ketika api mengamuk di kamp pengungsian Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh. Dia berada dalam bahaya ketika orang-orang berlarian dan berteriak di sekelilingnya.
Dengan jantung berdebar kencang karena ketakutan, Sohida sontak bergabung dengan kerumunan yang melarikan diri dan berakhir di pinggir jalan saat malam tiba. Seseorang yang tidak ia kenal memberinya makanan dan dia menghabiskan malam itu di tempat terbuka.
Di usia yang sedemikian muda, Sohida sudah melihat terlalu banyak tragedi. Orang tuanya terbunuh dalam gelombang kekerasan dan kebrutalan militer Myanmar yang biadab, yang memaksa lebih dari 700.000 warga Rohingya menyelamatkan diri dari rumah tanah air mereka pada tahun 2017.
Sohida yang kini berada di bawah asuhan seorang pemuka agama di komunitasnya, termasuk di antara hampir satu juta Muhajirin Rohingya yang kini tinggal di kamp-kamp pengungsian di Cox’s Bazar, Bangladesh.
Ketika orang-orang berhasil memadamkan api yang bergejolak, 2.000 tempat tinggal dan 22 pusat pembelajaran sudah hangus terbakar.
Pagi hari setelah kebakaran, Sohida sampai ke salah satu tempat penampungan sementara.
“Saya takut terbakar dan mati dalam kobaran api,” kata Sohida dengan perasaan yang terguncang.
Sohida sekarang sudah bersatu kembali dengan ayah angkatnya, tetapi hari-hari penuh ujian masih akan datang karena mereka tidak memiliki tempat tinggal.
Tak Ada Rumah, Sekali Lagi
Sohida adalah salah satu dari 12.000 Muhajirin Rohingya–setengah dari mereka adalah anak-anak–yang kehilangan tempat tinggalnya akibat kebakaran tersebut.
Beberapa fasilitas yang menyediakan layanan kritis bagi anak-anak dan keluarga Muhajirin juga telah hancur lebur. Di antaranya adalah lebih dari 20 pusat pembelajaran, sedikitnya satu pusat gizi, dan beberapa fasilitas sanitasi.
Seiring jalan panjang menuju pemulihan dan pembangunan kembali yang baru akan dimulai, para Muhajirin Rohingya terpaksa masih mengandalkan bantuan kemanusiaan untuk bisa mendapatkan makanan, air, tempat tinggal, dan fasilitas Kesehatan sederhana.
[sumber: sahabat al aqsha]