Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Marie Harff, menyatakan bahwa pemerintah Ankara telah menyetujui untuk mendukung program pelatihan pejuang revolusi Suriah moderat.
Tercatat Turki menjadi negara kedua yang menyetujui program pelatihan pejuang moderat Suriah di kamp-kamp militer miliknya, setelah Arab Saudi.
Menurut kepala koordinasi pasukan koalisi internasional dan pelatihan pejuang oposisi Suriah, jenderal John Allen, mengatakan “proses pelatihan pejuang moderat Suriah akan membutuhkan waktu bertahun-tahun.”
Sebelumnya hari Jum’at (10/10 ) kemarin Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu, menggambarkan Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai kriminal dan teroris seperti milisi ISIS yang kini mengepung kota Kobanî di Suriah. (Alarabiya/Ram)