Pada tahun 2016, AS dan India menandatangani perjanjian yang mengatur penggunaan tanah, udara, dan pangkalan angkatan laut masing-masing untuk perbaikan dan pasokan. Langkah ini merupakan pembangunan hubungan pertahanan saat mereka berusaha melawan maritim China yang semakin meningkat.
AS juga ingin memasuki pasar pertahanan India yang besar. AS menjadi pemasok senjata nomor dua di India, dengan kesepakatan senilai 15 miliar dolar AS selama 10 tahun terakhir.
Mattis telah mendorong surat pelepasan tuntutan untuk negara-negara seperti India, setelah Trump menandatangani undang-undang tahun lalu, yang mengatakan bahwa setiap negara yang melakukan perdagangan dengan Rusia pada sektor pertahanan dan intelijen akan menghadapi sanksi.
“Saya pikir India dan hubungan dengan AS adalah potensi peluang paling bersejarah yang kita miliki di abad ke-21 dan saya berniat untuk mengejar itu cukup ketat,” tutur Davidson bulan lalu.
Namun, para ahli mengatakan perubahan nama tidak akan berdampak besar kecuali terkait dengan strategi yang lebih luas.
“Mengganti nama PACOM pada akhirnya adalah tindakan simbolis, yang akan memiliki dampak yang sangat terbatas kecuali AS mengikuti sejumlah inisiatif dan investasi yang signifikan yang mencerminkan bukaan yang lebih luas,” kata Abraham Denmark, mantan asisten sekretaris pertahanan untuk Asia Timur pada pemerintahan Presiden Barack Obama.(kl/aktual)