Pihak berwenang Mesir kembali melakukan penangkapan politik terhadap tokoh-tokoh anti kudeta militer.
Rabu pagi, sejumlah aparat keamanan mendatangi rumah Sa’ad Khairat Shater dan langsung menggiringnya ke dalam mobil tahanan.
“Pihak aparat keamanan bertindak anarkis dengan menghancurkan isi rumah setelah membawa Sa’ad,” ujar Aisyah Shater, adik kandung dari Sa’ad Khairat Shater dalam kicauan di jejaring sosial Twitter.
Sebelumnya pada selasa malam, pihak aparat juga menangkap 2 tokoh Gerakan Pemuda 6 April di provinsi Daqahliah.
Dalam pernyataan resmi Gerakan Pemuda 6 April di jejaring Facebook, “penangkapan 2 pemuda yang mengekspresikan pendapat mereka secara damai di depan umum, adalah upaya mengebiri ekspresi kebebasan. Ini menandakan Revolusi 25 Januari telah kembali ke titik nol.”
Sejak kudeta milter pada 3 Juli lalu, pihak militer melakukan penangkapan para pemimpin Ikhwanul Muslimin dan tokoh-tokoh gerakan penentang anti kudeta militer Mesir. (rassd/Zhd)