Antara 10 Jam dan 20 Jam: Mengapa Ada Perbedaan Durasi Puasa di Dunia?

eramuslim.com – Bulan Ramadan menjadi bulan spesial bagi seluruh umat Muslim di dunia. Banyak sekali amalan dan tradisi yang menghiasi bulan suci ini.

Di bulan ini pula, seluruh umat Muslim melakukan puasa dengan menahan segala nafsu, termasuk makan dan minum, dari matahari terbit hingga tenggelam.

Meski telah ditentukan waktunya, pada nyatanya ada perbedaan pada durasi puasa di tiap belahan negara. Ada yang setengah hari dan bahkan hampir satu hari.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Simak penjelasannya berikut ini!

Patokan Waktu Berupa Fenomena Alam

Waktu puasa dimulai ketika fajar dan berakhir ketika matahari terbenam. Karena patokannya yang merupakan fenomena alam, yang mana berbeda-beda di setiap belahan dunia. Waktu matahari terbit dan terbenam dipengaruhi oleh pergerakan bumi (rotasi dan revolusi) dan posisi matahari.

Rotasi merupakan pergerakan bumi pada porosnya. Rotasi bumi akan menyebabkan ada belahan bumi yang disinari matahari dan sebaliknya. Hal ini kemudian menentukan dimulai dan berakhirnya puasa.

Sementara itu, pergerakan revolusi mengacu pada pergerakan bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi mempengaruhi lamanya waktu siang dan malam.

Hal ini kemudian mempengaruhi durasi puasa di tiap belahan bumi. Selain itu, revolusi bumi juga mempengaruhi gerak semu matahari.

Gerak semu matahari menyebabkan akan ada kalanya matahari lebih dekat dengan bumi bagian utara maupun bumi bagian selatan.

Hal ini juga ikut mempengaruhi lamanya waktu siang dan malam. Beberapa daerah akan mengalami waktu siang yang lebih lama dari daerah lain.