Sebanyak 40 dari 150 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jordan meminta pemerintah untuk mencegah perusahaan listrik nasional menandatangani kesepakatan mengimpor gas dari pendudukan Israel.
Dalam sebuah memorandum yang disampaikan oleh anggota DPR Khamis Attia, hari Selasa (09/09) kemarin mengatakan “kami anggota dewan meminta pemerintah mencegah perusahaan listrik nasional untuk menandatangani perjanjian impor gas dari Israel.”
Khamis Attia menambahkan “kami menolak setiap perjanjian untuk mengimpor gas dari mereka, ini menjadikan warga Yordania seperti membayar upeti kepada penjajah.”
Dalam memorandum yang dikeluarkan 40 anggota DPR ini menyerukan pemerintah Jordan untuk mencari energi alternatif dan kepada negara Arab lainnya, bukannya berpaling ke Israel.
Sebelumnya pada Rabu (03/09) pekan lalu, Menteri Energi Yordania Mohamed Hamed menyatakan bahwa perusahaan listrik negara akan menandatangani perjanjian “memorandum of intent” dengan perusahaan “Noble Energy” dari Amerika untuk mengimpor gas ke Yordania selama 15 tahun.
Perlu diketahui bahwa perusahaan Noble Energy adalah perusahaan waralaba asal AS yang dimiliki oleh Yahudi, perusahaan ini mengelola ladang sumur gas di wilayah Lothian (Leviathan), dan cekungan timur mediterania.
Kantor berita Anatolia melansir bahwa pemerintah Jordan dan perusahaan Noble Energy akan menandatangani tahap akhir kerjasama impor gas pada bulan November, dan akan mulai melakukan impor gas pada tahun 2017 mendatang. (Rassd/Ram)