Eramuslim – Analis militer Mesir, Ahmad Izz al-Din, mengungkapkan bahwa Mesir memiliki tujuan tertentu bergabung dengan koalisi regional Arab yang dipimpin Arab Saudi di Yaman, dalam sebuah wawancaranya di program acara “Kairo dan Annas” hari Jum’at (03/04) kemarin.
Dalam keterangannya, Ahmad Izz al-Din mengatakan, “Ikut serta Mesir dalam koalisi regional di Yaman adalah untuk menahan dan mengerem laju Arab Saudi adalah membentuk peta politik mereka sendiri.”
Ahmad Izz al-Din menambahkan, “Arab Saudi akan gagal dalam operasi militernya di Yaman. Negara kaya minyak tersebut tidak tahu sifat orang-orang Yaman, yang akan bersatu melawan agresi dari luar negara mereka.”
“Kehadiran Mesir di koalisi ini adalah untuk menjadi penyeimbang Saudi dalam mengerem laju progresif mereka,” tambah Ahmad Izz al-Din.
Kamis 26 Maret pukul 00.00 waktu Riyadh, Arab Saudi mulai melancarkan serangan pertama mereka terhadap pemberontak Syiah Houthi di ibukota Sana’a, Yaman.
Hingga hari ke 9 operasi “badai penghancur” di Yaman, koalisi regional berhasil memukul mundur pemberontak Syiah Houthi yang mencoba merebut kota Aden dari tangan tentara dan kabilah suku Yaman yang setia kepada Presiden Abed Rabbo Mansur Hadi.
Konflik di Yaman bermula ketika pemberontak Syiah Houthi merebut ibukota Sana’a dan memaksa Presiden Hadi untuk mundur dari jabatannya.
Hadi yang menjadi kawan setia negara-negara Arab meminta Dewan Kerjasama Teluk menggelar invasi militer untuk menghentikan pemberontakan kelompok Syiah Houthi Yaman. (Rassd/Ram)
