Eramuslim – Organisasi Amnesty Internasional menyatakan bahwa pesawat udara Mesir sengaja menargetkan warga sipil di kota Derna, Libya, dalam serangan balasan atas kematian 21 warga Koptik satu hari sebelumnya.
Dalam pengumuman hasil investigasi Komite Hak Asasi Manusia Amnesty International pada hari Selasa (24/02) kemarin menyatakan, “Investigasi yang dilakukan menunjukan bahwa serangan Mesir pada 16 Februari lalu menyimpulkan bahwa setidaknya dua rudal mendarat di daerah perumahan padat penduduk, tujuh warga sipil tewas termasuk seorang ibu dan tiga anaknya.
Amnesty Internasional menambahkan, “Para saksi mengungkapkan bahwa pesawat militer Mesir memang sengaja menargetkan perumahan warga sipil Libya dalam serangan Senin (16/02) pagi tersebut.
Sementara itu direktur Amnesty Internasional untuk Timur Tengah dan Afrika, Hassiba Hadj Sahrawi, dalam wawancaranya di stasiun BBC mengatakan, “Serangan yang tidak membedakan antara warga sipil dan target militer adalah sebuah kejahatan perang.”
Setelah penyebaran video eksekusi mati 21 warga Koptik Mesir di Libya pada 15 Februari lalu, militer Mesir secara mengejutkan melancarkan serangan udara ke kota Derna yang diklaim sebagai basis Mujahidin Negara Islam di Libya. (Rassd/Ram)