Ambisi Cina Dominasi Asia Tenggara

Kucuran dana investasi itu ditanggapi secara skeptis di Malaysia usai kemenangan Mahathir Mohamad dalam pemilu silam. Dia bahkan menyebut aktivitas ekonomi Cina sebagai “versi baru kolonialisme” lantaran perjanjian yang tidak berimbang dengan negara-negara miskin.

Mahathir berjanji akan mengkaji ulang “kesepakatan tidak adil” dengan Cina, termasuk proyek infrastruktur kereta api yang sempat mati suri.

Carla Freeman meyakini kebijakan Malaysia bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain yang terbebani oleh utang menumpuk terhadap Cina, untuk “mengkaji ulang kesepakatan investasi Cina.”

Hal serupa disarankan Tham Siew Yean, peneliti senior di ISEAS-Yusof Ishak Institute. Menurutnya semua negara “sebaiknya menegosiasikan proyek raksasa dengan Cina secara hati-hati.” (vv)