Eramuslim – Surat kabar Al-Riyadh Arab Saudi memperingatkan bahwa ada rencana untuk menjadikan wilayah Barat hingga timur Afrika yang dimulai dari Mesir sampai Tunisia sebagai medan perang terbuka, seperti dilansir surat kabar tersebut dari seorang pejabat tinggi yang tidak mau diebutkan namanya.
Dalam sebuah editorial yang diterbitkan Al-Riyadh pada hari Selasa (17/02) dengan judul “Mengapa mencoba menyeret Jordan dan Mesir kedalam medan pertempuran” menyatakan, “Negara Islam telah membunuh pilot Moaz Kasasbeh, dan menjadikan Jordan ikut dalam pertempuran melawan organisasi bersenjata asal Irak tersebut atas nama balas dendam dan martabat negara. Dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam waktu mendatang?.”
Al-Riyadh menyatakan bahwa ada upaya untuk melibatkan Mesir dan Yordania dalam peristiwa eksternal, terutama karena kedua negara tersebut telah mencoba berbagai cara untuk menjauh dari konflik yang terjadi di negara-negara Arab lainnya.
“Kedua negara ini berusaha untuk menyelesaikan masalah mereka melalui dialog, baik dengan pihak di Suriah, Libya dan Irak,” ujar surat kabar kenamaan Saudi tersebut.
Surat kabar Al-Riyadh menekankan bahwa sudah saatnya negara-negara Arab di kawasan utara Afrika untuk membuat koalisi regional yang terdiri dari Mesir, Sudan, Libya, Aljazair, dan Tunisia, untuk bergerak cepat, sistematis dan efektif.
Selain mengeksekusi mati pilot Jordania, Moaz Kasasbeh, mujahidin Negara Islam dalam akhir pekan lalu juga mengeksekusi mati 21 warga Koptik Mesir, yang menjadikan pemerintah Kairo marah dan segera melancarkan serangan udara ke Libya pada Senin (17/02) pagi.
Sedikitnya 7 orang mujahidin Libya tewas dan sebuah gudang persenjataan milik Negara Islam hancur dalam serangan tersebut. (Shorouk/Ram)