Surat kabar al Hayat London mengungkapkan adanya niat pemerintah Amerika Serikat untuk membentuk kekuatan 100 ribu pejuang Sunni Irak, dalam rangka melawan milisi organisasi Negara Islam (ISIS).
Kebijakan ini dilontarkan pemerintah Gedung Putih dalam pertemuan mereka dengan perwakilan kepala suku-suku Sunni Irak di kota Washington hari Minggu (30/11) kemarin.
Seperti dikutip surat kabar al Hayat London dari pemimpin suku Anbar, Ahmed al-Jumaili, mengatakan “pejabat AS mengatakan kepada kami dukungan mereka untuk pembentukan kekuatan seratus ribu tentara di propinsi Anbar, Nineveh dan provinsi Salahuddin melawan milisi ISIS.”
Ahmed al-Jumaili menambahkan “pejabat tersebut menjelaskan bahwa pasukan suku Sunni ini akan menjadi bagian resmi dari Departemen Pertahanan, dan berjanji akan mempersenjatai langsung suku-suku Sunni tanpa kembali ke pemerintahan pusat.”
Sementar itu menanggapi hal tersebut, penasehat perdana menteri Irak, Muhammad Chihod, menyatakan bawah pemerintah menolak usulan AS untuk mempersenjatai suku-suku atau pihak lain secara langsung.
Menurutnya, mega proyek AS ini dapat memecah persatuan dan membagi Irak dalam negara-negara kecil. (Almasryalyoum/Ram)
