Sumber-sumber Al Arabiya net mengungkapkan adanya campur tangan Iran dalam penolakan pembentukan pemerintah sementara Yaman yang diserahkan kepada salah seorang tokoh revolusi 2011, Ahmed Awad bin Mubarak.
Dalam keterangan yang diperoleh Al Arabiya dari seorang sumber pejabat Yaman, menyatakan “pemerintah Iran mendesak kelompok Syiah Houthi untuk menolak mantan aktivis Partai Baath dalam pemerintahan abru di Yaman.”
Dalam keterangan resminya, biro politik kelompok Syiah Houthi menuding Ahmed Awad bin Mubarak adalah antek yang bekerja untuk Amerika.
Ahmed Awad bin Mubarak adalah salah seorang tokoh revolusi 2011 yang berhasil melengserkan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, ia dikabarkan pernah menjadi anggota partai Baath selama menyelesaikan program studi sarjana di Universitas Baghdad.
Sejak menguasai ibukota Sanaa pada 21 September lalu, milisi Syiah Houthi menargetkan para politisi partai Baath yang tinggal di Yaman dengan keluarga mereka sejak jatuhnya rezim Saddam pada tahun 2003 lalu. (Alarabiya/Ram)