Eramuslim – Jum’at 25 September 2015, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan bahwa sekitar sepertiga dari pencari suaka yang telah tiba di Jerman adalah pemegang paspor Suriah yang bukan warga asli Suriah.
Pernyataan ini dikatakanTobias Blet dalam keonferensi pers yang diadakan Kemendagri Jerman di ibukota Berlin.
“Kami mendapati 30% dari pencari suaka yang mengklaim mereka adalah warga Suriah, sebenarnya bukan asli warga Suirah,” ujar Tobias tanpa mampu membuktikan data statistik yang akurat.
Menurutnya pemerintah Jerman hanya bertugas untuk menampung para pencari suaka yang melarikan diri dari negara mereka, dan bukan memastikan apakah paspor atau identitas yang mereka pegang asli atau bukan.
Kasus penjualan dan identitas palsu Suriah kini menjadi perhatian serius negara-negara Uni Eropa, setelah pada 18 Maret lalu seorang wartawan Belanda berhasil membuat KTP dan paspor Suriah untuk Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte. (Almasryalyoum/Ram)
