Eramuslim – Pemerintah Teheran menyatakan siap untuk berdialog terbuka dengan pemerintah Arab Saudi dalam isu-isu dan sengketa yang membuat kedua kekuatan terbesar di wilayah Timur Tengah tersebut berselisih lebih dari 3 dekade terakhir.
Dalam pernyataan seorang pembantu senior keamanan untuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, Laksamana Ali Shamkhani, pada hari Selasa (20/01) kemarin mengatakan, “Iran saat ini sepenuhnya siap untuk melakukan pembicaraan terbuka dan jelas serta berkesinambungan dengan Arab Saudi mencakup semua kepentingan bersama.”
Ali Shamkhani menambahkan, “mengingat kerugian meterial dan jiwa yang terjadi akibat konflik sekterian yang berkepanjangan, sudah saatnya keduan negara menghentikan pertumpahan darah lebih lanjut dan bekerjasama menghentikan kelompok-kelompok yang mengancam keamanan wilayah,” seperti dikutip kantor berita Iran, IRNA.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menunda kunjungan ke Arab Saudi sebagai protes terhadap penolakan Riyadh memangkas produksi minyak untuk membantu menaikkan harga minyak dunia.
Hubungan antara Teheran dan Riyadh memburuk setelah terjadinya revolusi Syiah di Iran tahun 1979, yang menggulingkan pemerintahan kerajaan Sunni yang berkuasa.
Artikel ini bekerjasama dengan eramuslim digest :
Resensi Buku : Jejak Berdarah Yahudi Sepanjang Sejarah , Eramuslim Digest