eramuslim.com – Permadi Arya alias Abu Janda meminta Presiden Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Toleransi dan Moderasi Beragama.
Ia menilai posisi tersebut seharusnya diisi oleh sosok yang benar-benar kompeten.
“Kasus Gus Miftah ini adalah kesempatan bapak Presiden untuk evaluasi posisi utusan khusus toleransi dan moderasi. Mohon diberikan bukan hanya karena jasa di timses pak,” ujar Abu Janda dikutip dari unggahan akun X @orw7, Jumat (6/12/2024).
Abu Janda kemudian menyoroti meningkatnya kasus intoleransi di Indonesia, seperti pembubaran ibadah Kristen di beberapa daerah.
“Tapi berikanlah posisi tersebut kepada orang yang memang kompeten di bidangnya. Agar menjadi atensi bapak, intoleransi di negeri ini sudah sangat parah,” cetusnya.
Abu Janda membeberkan peningkatan kasus intoleransi di Indonesia, seperti pembubaran ibadah Kristen di beberapa daerah.
“Sejak bapak jadi Presiden saja, sudah ada tiga kasus pembubaran ibadah kristen. Pembubaran ibadah Minggu di Sidoarjo, hingga penolakan latihan nyanyi natal di Bulukumba,” sebutnya.
Ia juga mengusulkan agar posisi utusan khusus toleransi diberikan kepada umat Kristen, mengingat intensitas kasus intoleransi yang menimpa mereka.
“Saya minta pak Prabowo dan Partai Gerindra kasihlah posisi utusan khusus toleransi dan moderasi ini kepada orang kristen saja pak. Agar memberikan atensi pada kasus pembubaran ibadah Kristen yang semakin marak ini,” tandasnya.
Meskipun merasa salah satu yang turut berjasa terhadap terpilihnya Prabowo sebagai Presiden, Abu Janda mengaku tidak meminta jabatan apa-apa.
“Saya tidak minta jabatan di pemerintahan bapak, gaji saya sekarang alhamdulilah tiga kali lipat dari gaji Gus Miftah yang cuma Rp18 juta perbulan,” kunci eks Wakil Ketua Sekber Koordinator Nasional Relawan Prabowo-Gibran itu.
(Sumber selengkapnya: Fajar)