Eramuslim – Sekitar 20 organisasi intenasional non-pemerintah menuding PBB dan pemerintahan dunia telah mengabaikan nasib jutaan pengungsi Suriah, baik di dalam maupun di negara-negara tetangga.
Tudingan ini dilontarkan 20 lebih organisasi intenasiona non-pemerintah, menanggapi laporan terbaru Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon, pada hari Kamis (26/03) kemarin, mengenai situasi kemanusiaan di Suriah.
Dalam laporan terbaru Ban yang mencakup periode awal Desember 2014 hingga 28 Februari 2015 menyebut para pengungsi Suriah kini menjadi masyarakat terkucilkan di dunia.
“Situasi keamanan yang sangat buruk di Suriah memaksa para aktivis WFP (World Food Program) menangguhkan kegiatannya untuk menyalurkan bantuan bagi para pengungsi di wilayah utara dan timur Suriah,” ujar Ban Ki-moon.
“Ancaman dari tentara pemerintah dan kelompok bersenjata Suriah menjadi permasalahan yang nyata untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan di wilayah kendali oposisi yang tidak terjangkau aktivis,” tambah Ban Ki-moon dalam laporannya.
Menurutnya PBB mencatat ada sekitar 4 juta 8 ratus ribu warga sipil yang tinggal di wilayah yang tidak terjangkau oleh bantuan kemanusiaan dari lembaga-lembaga internaisonal, termasuk 212.000 warg Suriah yang hidup di bawah pengepungan tentara pemerintah.
Hingga kini lebih dari 220 ribu jiwa tewas, sebagian besar ditangan tentara pemerintah, dan jutaan lainnya mengungsi ke negara tetangga sejak melutusnya revolusi Suirah pada tahun 2011 lalu. (Skynewsarabia/Ram)
