Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh PBB pada hari Rabu, sebanyak 887 warga sipil tewas di Irak sepanjang bulan September akibat konflik sekterian antara Sunni-Syiah, dan gejolak politik di negeri kaya minyak ini.
Jumlah tersebut belum termasuk 92 orang anggota pasukan keamanan Irak yang tewas akibat serangan kelompok bersenjata. Dan Ibukota Baghdad adalah provinsi terparah yang terkena dampak akibat konflik.
PBB mencatat sepanjang bulan Januari-September tahun 2013 ini, sebanyak 5740 warga sipil meninggal akibat konflik berdarah yang berkepanjangan. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding jumlah kobran jiwa selama 1 tahun lalu.
Menanggapi hal tersebut, utusan PBB untuk Irak Nikolai Maladenov meminta seluruh pemimpin politik di negara itu untuk segera melakukan dialog dan rekonsiliasi nasional.
Perlu diketahui bahwa Perdana Menteri Nouri Al Maliki yang beraliran Syiah, sampai saat ini belum mau untuk melakukan dialog nasional dengan kelompok-kelompok oposisi pemerintahan, terkait krisis politik yang kini melanda Irak.
Hari selasa kemarin, 60 orang diporkan tewas dan 170 orang lain terluka dalam rangkaian serangan 12 bom mobil yang mengguncang ibukota Baghdad. (Aljazeera/Zhd)