5 Negara Di Timur Tengah Yang Menyambut Ramadhan Dengan Hujan Bom Dan Kelaparan Bag.I

ahlan wa sahlan ramadhanEramuslim – Lima negara di kawasan Timur Tengah kini harus menghadapi bulan Ramadhan tahun 1436 Hijriyah ditengah puncak musim panas, selain ancaman pemboman, kelaparan dan kekeringan akibat perang yang melanda.

Di mulai dari Tunisia sebagai negara pelopor, kemudian di ikuti oleh Mesir, Suriah Libya, dan lain-lainnya, Musim Semi Arab tahun 2011 yang telah memasuki tahun ke lima justru menjadikan sejumlah negara Arab yang mengalami pergolakan kini menjadi ajang perang saudara berkepanjangan, dan menyebabkan krisis kemanusiaan.

Berikut negara-negara di kawasan yang akan menghadapi bulan suci Ramadhan dibawah ancaman bom dan kelaparan;

Libya

Sejak tumbangnya rezim Muammar Gaddafi pada tahun 2011, justru kekacauan politik dan konflik bersenjata melanda negara kaya gas tersebut akibat pembagian negara oleh 2 pemerintahan.

Pertama adalah Pemerintah dan DPR yang diakui secara internasional di wilayah Timur dengan pusatnya di kota Tobruk, dan yang kedua adalah Pemerintah dan DPR di kota Tripoli di bawah kekuatan pejuang revolusi “Fajar Libya”.

Menurut analis politik kenamaan Jamal Ahmed mengatakan bahwa Libya kini terpecah belah menjadi 2 kelompok, dimana Pemerintah Tobruk dan pasukan pemberontak Mayjen Haftar menginginkan pejuang revolusioner keluar dai kancah politik dan pemerintah.

Kekacauan ini belum ditambah dengan munculnya organisasi Negara Islam yang kini berhasil menguasai kota Sirte dan pangkalan udara Alkarzabih, dan perang antara kelompok bersenjata di kota Derna sebelah Libya, yang menyebabkan arus pengungsian ilegal menuju Eropa melalui pantai utara di Libya.

Black smoke billows across the sky after a petrol depot was set ablaze during clashes between rival militias near Tripoli's international airport, on the outskirts of the capital, on August 13, 2014. Since mid-July, the country has been rocked by deadly inter-militia fighting for control of key facilities including Tripoli's international airport. Benghazi in the east, Libya's second city, has also seen battles between Islamists and the forces of a renegade general. AFP PHOTO/STR        (Photo credit should read -/AFP/Getty Images)
Black smoke billows across the sky after a petrol depot was set ablaze during clashes between rival militias near Tripoli’s international airport, on the outskirts of the capital, on August 13, 2014. Since mid-July, the country has been rocked by deadly inter-militia fighting for control of key facilities including Tripoli’s international airport. Benghazi in the east, Libya’s second city, has also seen battles between Islamists and the forces of a renegade general. AFP PHOTO/STR (Photo credit should read -/AFP/Getty Images)

Yaman “sebuah negara yang kini menjadi bancakan sejumlah kelompok”

Pemerintah baru revolusi dibawah Presiden Abed Rabbo Mansur Hadi yang sedang berbenah diri dari antek-antek rezim terdahulu kini harus menerima kenyataan pahit digulingkan oleh pemberontak Syiah Houthi yang berkerjasama dengan pasukan Ali Abdullah Saleh.

Perebutan ibukota Sana’a pada akhir Januari lalu telah menjadi titik tolak negara-negara koalisi regional Arab untuk melakukan intervensi militer terhadap pemberontak Syiah Houthi, yang menginginkan jalan damai dalam menyelesaikan konflik politik antara pihak yang bertikai.

Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh analis politik Yaman, Fuad Massad, mengatakan bahwa kudeta militer Houthi telah menyebabkan warga sipil di negara ini harus menghadapi bulan Ramadhan kali ini dengan ekstra sabar akibat kekurangan makanan, air bersih, dan ketersediaan gas serta bahan bakar.

Tidak ada bantuan bagi warga sipil di wilayah selatan Yaman baik dari dunia internasional maupun organisasi lainnya, setelah pemberontak Syiah Houthi dan pasukan rezim Ali Abdullah Saleh mulai memberlakukan blokade terhadap pejuang selatan Yaman.

Ini belum ditambah pemaksaan kehendak kepada warga Sunni Yaman oleh pemberontak Syiah Houthi untuk mendukung mereka dengan memaksa kaum laki-laki ikut berjuang dibawah bendera Houthi.

Kesepakatan gencatan senajata kelompok yang bertikai di Jenewa, Swiss, pada hari Selasa (16/06) kemarin menjadi satu-satunya harapan bagi warga Yaman untuk dapat menjalankan ibadah bulan suci Ramadhan secara khusyuk. (Rassd/Ram)

Image processed by CodeCarvings Piczard ### FREE Community Edition ### on 2015-04-30 17:17:33Z |  | ÿƸÀÿ×ÌÕÿÓËÔÿêZ+lF
Image processed by CodeCarvings Piczard ### FREE Community Edition ### on 2015-04-30 17:17:33Z | | ÿƸÀÿ×ÌÕÿÓËÔÿêZ+lF