- Viking Muslim
Bukti yang berkaitan dengan Viking yang masuk dan menganut Islam, ada dalam sebuah memoar yang dicatat oleh ahli geografi abad ke 16 Amin Razi.
“Mereka (Viking) sangat menyukai babi. Bahkan mereka yang telah masuk Islam pun masih menyukai daging babi.”
Omar Mubaidin menjelaskan “Viking sering menyerang baik terhadap negara Muslim dan Kristen di Semenanjung Iberia. Sementara itu komunitas Viking yang menetap di sana dan kemudian masuk Islam di Seville, menjadi terkenal karena memasok keju ke Cordoba dan Sevilla.
Dalam dokumenter BBC oleh Andrew Marr, berjudul “Sejarah Dunia: menuju Cahaya,” Marr menuliskan tentang bagaimana upaya Viking di Rusia yang hampir masuk Islam beserta raja mereka, yang disebut tidak mampu memutuskan memilih sebuah agama yang sesuai dan terbaik untuk mereka.
- Penemuan
Dalam sebuah makalah penelitian yang diterbitkan pada 23 Februari 2015, para arkeolog mengungkap temuan cincin perak dengan hiasan batu ungu dari makam seorang wanita Viking yang tampaknya telah dimakamkan di abad ke-9.
Cincin itu sendiri ditemukan pada akhir abad ke-19, yang bertuliskan tulisan Arab dengan tulisan yang berbunyi “il-La-Lah” yang berarti “untuk” atau “Allah (Tuhan).
Meskipun wanita itu dikuburkan dengan menggunakan pakaian yang nampaknya merupakan pakaian tradisional Skandinavia, tubuhnya yang telah membusuk menyulitkan bagi para peneliti dan arkeolog untuk menentukan etnis dan keyakinannya.
Hal itu membuat orang bertanya-tanya, apakah cincin itu menjadi harta jarahan perang? Hadiah? Sebuah bagian dari pakaian tradisionalnya? Atau apakah dia seorang mualaf? Para arkeolog sendiri belum bisa memastikan. Jasad perempuan viking tersebut memakai berbagai potongan perhiasan.
Pada saat ini cincin tersebut disimpan di The Swedish History Museum, Stockholm.