eramuslim.com – Gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin, 6 Februari 2023 menghancurkan sejumlah bangunan ikonik. Salah satunya adalah masjid tertua di Turki, yakni Masjid Habib-I Nejjar, seperti dikutip dari laman Euronews.
Masjid tertua ini berada di Kota Antakya, Provinsi Hatay, Turki Kota Antakya, atau Kota Antiokhia, merupakan salah satu wilayah yang terdampak gempa magnitudo 7,8 itu.
Antakya merupakan sebuah kota kuno di Turki yang diperkirakan sudah berdiri sejak 300 tahun sebelum Masehi pada masa pemerintahan Alexander Agung, dikutip dari Britannica.
Ada beberapa bangunan bersejarah di Kota Antakya, salah satunya adalah masjid tertua di Turki, yakni Masjid Habib-I Nejjar. Berikut sejumlah fakta Masjid Habib-I Nejjar yang hancur akibat gempa Turki seperti sebagai berikut:
1. Dinding dan Kubah Runtuh Akibat Gempa Turki
Dilansir dari laman Euronews, bangunan masjid hampir semuanya runtuh akibat gempa. Dari foto yang beredar, dinding dan kubah masjid hancur. Bangunan yang semula tampak megah tersebut, kini luluh lantak hampir semua bangunannya rata dengan tanah.
Masjid tersebut sangat berarti bagi umat Islam di Turki, dan dunia pada umumnya. Dulunya, umat Islam berkunjung ke masjid ini sebelum berziarah ke Mekkah.
2. Masjid tertua di Turki Masjid
Habib-I Nejjar merupakan masjid tertua di Turki, seperti dikutip Euronews. Bangunan masjid dibangun pada abad ke-7. Lansiran dari English News menyebutkan, bangunan ini menjadi masjid pada 638, ketika muslim dari Arab berhasil merebut kota tersebut.
Masjid Habib-I Nejjar menjadi masjid pertama di perbatasan Turki.
3. Pernah Jadi Gereja
Sebelum menjadi masjid, tempat ibadah ini dulunya adalah gereja, seperti dikutip dari Safarway. Pada awalnya, masjid ini merupakan kuil pagan, kemudian berubah menjadi gereja yang didedikasikan untuk Santo Yohanes.
Bangunan ini kemudian beralih fungsi menjadi masjid pada masa Bani Umayyah. Namun, pada periode Perang Salib, bangunan masjid beralih fungsi menjadi gereja. Bangunan ini akhirnya kembali menjadi masjid dengan nama Habib-I Nejjar hingga saat ini.
Sumber lainnya menyebutkan bahwa masjid ini pernah berada di bawah enam kekuasaan berbeda. Meliputi, Khulafaur Rasyidin (637), Kekaisaran Bizantium (969), Dinasti Turki Seljuk (1084), Perang Salib (1098) dan Sultan Baibars dari Kesultanan Mamluk (1268).
Pada masa Sultan Baibars inilah, bangunan tersebut diubah menjadi masjid.